SKK Migas Puji bp Indonesia Sukses Didik Tenaga Ahli Las

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, ruangenergi.com- Implikasi dari masif dan produktifnya kegiatan hulu migas menyebabkan kesulitan akan kebutuhan akan tenaga kerja ahli las (welder).

Itu sebabnya, langkah dari bp Indonesia menyiapkan tenaga kerja ahli las (welder) untuk kebutuhan pembangunan Train III Kilang LNG Tangguh, dengan mendidik putra-putri asal Papua, dipuji oleh SKK Migas.

“Tangguh itu untuk menyiapkan projectnya, dia itu (bp Indonesia) men-trainning orang-orang Papua untuk menjadi welder.Sekarang mereka itu dihired pada lari ke Batam, kan memang pabrikasi banyak di Batam. Di sisi lain itu good news, karena ternyata apa yang ditrainning dari penduduk lokal itu juga di accept, berstandar, untuk bisa dipakai (bekerja) di Batam,” kata Deputi Eksploitasi SKK Migas Wahju Wibowo dalam konferensi pers SKK Migas, Jumat (19/07/2024), di Jakarta.

Wahju bercerita, sekarang EPC (Engineering-Procurement-Construction) fabrikasi sedang marak di Batam. Ini menunjukkan industri hulu migas tidak sunset.

“Kita itu sekarang lagi susah-susahnya untuk nyari siapapun itu untuk mendukung agressifitas hulu migas yang saat ini lagi kita kerjakan.Semoga saja kondisi ini masih bertahan sampai 2030 seperti kita rencanakan dalam LTP (long term plan),” ucap Wahju.

Dalam catatan ruangenergi.com, bp Indonesia menyelenggarakan program pemagangan khusus untuk putra-putri asal Papua Barat guna menyiapkan teknisi lapangan yang kompeten di kilang LNG Tangguh.

Kehadiran program pemagangan merupakan bentuk komitmen Tangguh untuk menyiapkan tenaga kerja lokal dari Papua Barat. Tak tanggung-tanggung, berdasarkan komitmen AMDAL, pada 2029 ditargetkan 85 persen pekerja LNG Tangguh berasal dari Papua dan Papua Barat. Program pemagangan teknisi Papua akan memberikan jumlah talenta yang pas untuk mencapai target ini.

Mereka yang menjadi peserta program magang adalah lulusan SMA / SMK yang berdomisili di Papua Barat. BP secara khusus membidik siswa-siswa asal Teluk Bintuni, Fakfak, Manokwari, dan Sorong.

Setelah tiga tahun, siswa yang lolos assessment akan mendapatkan sertifikasi internasional dari Global Vocational Qualification asal Inggris. Ini bisa menjadi bekal mereka untuk mendapatkan kesempatan bekerja di kilang LNG Tangguh maupun proyek migas lain.

Sejak 2016 – 2018, kegiatan magang tersebut sukses menyaring bibit-bibit muda berprestasi yang terbagi ke dalam tiga angkatan, masing-masing angkatan sekitar 40 peserta. Angkatan pertama dikukuhkan pada 28 Januari 2019. Kini, sebanyak 32 orang pemagang sudah mulai bekerja di proyek LNG Tangguh.