Jakarta,ruangenergi.com-Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mendapatkan laporan sumur eksplorasi Anambas-2X yang dibor oleh Kuwait Foreign Petroleum Exploration Company (KUFPEC) melalui anak perusahaannya di Indonesia, KUFPEC Indonesia (Anambas) B.V sudah menembus lapisan Lower Gabus.
Dari 5 drill steam test (DST) yang sudah dilakukan Kufpec Indonesia (Anambas) B.V konklusif diperoleh 40 mmscfd gas dan 1240 bopd minyak.
“Sebagaimana diketahui pengeboran sumur eksplorasi Anambas 2x tahun 2021 menembus lapisan Lower Gabus. Saat itu dari 5 DST konklusif diperoleh 40 mmscf/d dan 1240 bopd (kondensat). Kemudian dilanjutkan dengan Post Drill Analysis yang telah selesai, diharapkan Q1 2023 mulai pengajuan POD nya,”kata Deputi Eksplorasi, Pengembangan, dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas Benny Lubiantara dalam bincang santai virtual bersama ruangenergi.com beberapa waktu lalu, di Jakarta.
Terkait dengan plan of development dari Anambas, Benny bercerita bahwa tahapannya masih finalisasi PSE(penentuan status eksplorasi).
“Namun secara paralel diskusi pre POD sudah bisa dimulai, pengajuan usulan POD secara formal diharapkan di Q1 ini,” tutur Benny menjelaskan.
Dalam catatan ruangenergi.com, Wilayah Kerja Anambas di berikan kepada KUFPEC Indonesia (Anambas) B.V pada 7 Mei 2019 berdasarkan sekma kontrak Gross Split. Signature Bonus untuk Wilayah Kerja tersebut sekitar USD 2,5 Juta dengan minimum komitmen tetap yaitu periode eksplorasi untuk tiga tahun pertama termasuk studi G&G, seismic 3D 600 Km persegi (pemrosesan ulang dan pembelian lisensi) dan satu sumur eksplorasi. Komitmen tetap tersebut memiliki nilai investasi sebesar USD 53,2 Juta.
Prospek reservoir utama di WK tersebut adalah batupasir Formasi Gabus berumur Oligosen dan Formasi Arang berumur Miosen yang telah terbukti pada daerah lain di Cekungan Natuna Barat. Mekanisme trapping Sebagian besar merupakan Faulted Anticlines yang berhubungan dengan tektonik kompresional. Kedalaman tipikal reservoir di WK tersebut diperkirakan antara 1500 dan 3000 m.
Wilayah Kerja Anambas memiliki mencakup area seluas 3400 Km persegi. Sumber daya prospektif di blok tersebut telah diperkirakan oleh Kementerian ESDM sekitar 260 Bcfg dan 26 MMbc. Struktur Anambas di perkirakan memiliki potensi sumberdaya sekitar 170 Bcf dan 17 MMbc di Arang dan Gabus Reservoir.
Sebelumnya, sumberdaya alam pada struktur tersebut telah terbukti dengan penemuan gas dan kondesat oleh Wildcard Anambas 1X yang di bor oleh Sanyen (anak perusahaan Genting Bhd) di Anambas PSC pada tahun 2006 mencapai TD 2825 m. hasil laju uji dari sumur tersebut adalah 15 MMcf/d dari Formasi Arang dan 1,8 MMcf/d dengan 488 bc/d di Formasi Gabus.
Selain Sumur Anambas 1X, tiga sumur New Field Wildcard telah di Bor didalam batas Wilayah kerja tersebut. Pada tahun 1970 dibor sumur AA 1X (TD 2987 m, Gas Shows) oleh AGIP di bawah blok Natuna A PSC. Smur tersebut menargetkan batuan klastik berumur Oligosen di Formasi Gabus. Tahun 1974, Conoco mengebor Cumi-cumi 1 (TD 2957 m, Dry) di bawah South Natuna Sea Block ‘B’ PSC. Target utama sumur adalah Formasi Gabus Oligosen, dengan target sekunder di Formasi Arang Miosen. Sumur Cumi-cumi East 1 telah dibor oleh LASMO pada tahun 1992, di Cumi-cumi PSC. Sumur minyak dan gas ditemukan di sidetracked hole, di dalam formasi Arang dan Gabus.
Sementara itu, Sumur eksplorasi Anambas 2X dibor pada tanggal 18 November 2021 hingga kedalaman total sekitar 3.203 m (10.509 ft). Pada awal Januari 2022, operator melaporkan adanya indikasi pembacaan gas yang tinggi pada lapisan pasir. Berdasarkan indikasi tersebut, selain intepretasi seismic 3D, diyakini ada target reservoir yang lebih dalam. Sehingga dilakukan pengeboran yang lebih dalam untuk menilai potensi zona yang pada kedalaman tersebut.