SKK Migas Sesuaikan Jadwal First Drop Train III LNG Tangguh untuk Bisa Kirim ke Pembeli

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta,ruangenergi.com-Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) tetap berupaya memenuhi komitmen kontrak pasokan LNG (Liquefied natural gas) kepada para pembeli ekspor seperti Tiongkok, Jepang, Singapura termasuk juga Korea Selatan.

Hanya saja, akibat keterlambatan proyek Train III Kilang LNG Tangguh yang dioperasikan oleh bp Berau Ltd, membuat SKK Migas menyesuaikan jadwal pengirim ke para pembeli.

“Iya, masih fokus untuk memenuhi komitmen train-3. Masih disesuaikan dengan jadwal first drop Tangguh train-3 … bukan keterlambatan lho” kata Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas Kurnia Chairi dalam bincang santai virtual bersama ruangenergi.com,Senin (15/05/2023) di Jakarta.

Terkait minat atau tidak para pembeli LNG itu, tentu dinamis dan selalu didiskusikan. Namun saat ini SKK masih fokus untuk mengendalikan pasokan dan produksi untuk memenuhi komitmen kontrak kepada buyer (termasuk dari Korsel) terutama dari Tangguh Train-3.

“Kalau mengenai surat permintaan (para buyers LNG ke SKK Migas), masih harus diidentifikasi dan dicek dulu selama ini apakah sudah ada. Yang jelas saat ini masih fokus untuk memenuhi pasokan kepada para buyer tersebut,”pungkas Kurnia.

Dalam catatan ruangenergi.com,SKK Migas melaporkan perkembangan proyek Liquefied Natural Gas (LNG) Tangguh Train 3 di Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat berpotensi rampung pada semester I tahun 2023. Termin ini mundur dari target yang ditetapkan sebelumnya, yakni pada Maret.

Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, mengatakan bahwa BP selaku operator Proyek Tangguh LNG Train 3 sedang melaksanakan uji coba operasi sebelum proyek tersebut bisa beroperasi penuh atau onsteram.

Dwi menambahkan, apabila Proyek LNG Tangguh Train 3 sulit berjalan pada Maret mendatang, SKK Migas mendesak BP agar bisa menjalankan proyek tersebut pada semester I tahun ini.

“Kami masih usahakan sesuai dengan yang di jadwal, paling tidak di semester satu,” kata saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM pada Selasa (21/2/2023).