Jakarta,ruangenergi.com-Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) siap mencoba tantangan untuk meningkatkan angka lifting minyak di tahun 2024 mendatang.
SKK Migas optimis karena ada potensi penambahan produksi migas dari sejumlah lapangan.
“Lifting minyak naik dibanding nota keuangan, Memungkinkan? Kan waktu itu di DPR yang lalu udah dibahas ya di 625 ribu bopd kalau gak salah, terus kemarin dinaikkan jadi 635 ribu bopd, ya kita coba usaha maksimal lah, hitung-hitungan kita kan di 625 ribu bopd, tapi kalau ada challenge ya kita coba,” kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto di Gedung Kementerian ESDM, Senin (04/09/2023) di Jakarta.
SKK Migas, lanjut Dwi, mencatat ada potensi tambahan produksi migas antara lain dari Train III Kilang Tangguh akan menghasilkan 2 ribu bph kondensatnya. Kemudian dari Lapangan Jambaran Tiung Biru bisa menambah sekitar 2 ribuan barel per hari (bph).
“Ada potensi tambahan? Ya ada, kalau potensi tambahan nanti dengan beroperasi Train 3 itu akan nambah 2 ribu untuk kondensatnya ya, kemudian dari Jambaran Tiung Biru akan nambah sekitar yaa 2 ribuan itu, jadi ya trus nanti di beberapa proyek onstream yang lain juga, forrel kan juga proyek minyak juga yang punyanya Medco. Berapa tambahannya? Forrel tuh kalau gak salah 10 ribuan,” ungkap Dwi.
Ketika ditanyakan apakah hal itu bisa mengakomodir kebutuhan target lifting, Dwi menjawab pihaknya berharap bisa memenuhinya.
“Kita harapkan demikian, soalnya kan kita harus hadapi decline, jadi kalau untuk kita jaga sama saja dengan porsi tahun ini, kita mesti ada tambahan 50an ribu project sebenernya karena itu decline, untuk nutup decline saja itu sekitar 50ribu, sedangkan kalau memang harus naik ya kita harus cari tambahan bangsa 10 atau 15 ribuan, kita harapkan nanti sumur-sumur tua, KSO, idle well, itu bagian yang coba kita konsentrasikan,” papar Dwi dihadapan awak media.
Dalam catatan ruangenergi.com, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Komisi VII DPR menyepakati asumsi makro lifting minyak dan gas (migas) dalam Rancangan Anggaran Pendapat dan Belanja Negara 2024. Namun angkanya di bawah tahun ini.
“Mengenai lifting migas sudah disepakati antara kami, kita di angka 615.000 sampai 640.000 barel per hari,” kata Wakil Ketua Komisi VII DPR Maman Abdurrahman dalam Rapat Kerja Komisi VII DPR RI bersama Kementerian ESDM hari ini, Senin (5/6/2023).