logo skk

SKK Migas: Singapura Minta Perpanjangan Kontrak Gas

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta,ruangenergi.com-Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengatakan pihak Singapore diperkirakan akan mengajukan perpanjangan kontrak pasokan gas dari West Natuna to Singapore (WNTS) pada tahun 2022 mendatang.

Di sisi lain,SKK Migas memastikanekspor gas dari Indonesia ke Singapura sejak tahun 2018 lalu sudah mengalami penurunan pasokan.

Sebelum tahun 2018 pasokan gas ke Singapura mencapai 420 MMSCFD. Sekarang,di tahun 2021 ini, sekitar 360 MMSCFD saja.

“Saya baru cek, ternyata masih dalam bentuk rencana pengajuan perpanjangan. Diperkirakan akan diajukan tahun depan(tahun 2022),” kata Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas A.Rinto Pudyantoro kepada ruangenergi beberapa waktu lalu.

Dalam catatan ruangenergi.com,mengutip situs sembcorp, disebutkan pada 15 Januari 2001 pengiriman pertama gas alam dari perusahaan milik negara Indonesia Pertamina ke SembCorp Gas (SembGas), anak perusahaan SembCorp Industries. Gas alam tiba di Pulau Jurong Singapura dari Indonesia melalui pipa bawah laut enam bulan lebih cepat dari jadwal.

Semula dijadwalkan tiba pada Juli 2001, 100 juta standar kaki kubik per hari gas alam dari Laut Natuna Barat Indonesia telah dikirim ke Singapura. Ini menandai penjualan gas Indonesia – Singapura pertama melalui pipa West Natuna, dan juga menjadikan SembGas sebagai importir dan pengecer komersial pertama gas alam di Singapura.

Upacara Pengiriman Gas Pertama Indonesia – Singapura dilaksanakan sore ini di Pulau Jurong Singapura, dan disaksikan oleh dua kepala pemerintahan, Perdana Menteri Goh Chok Tong dari Singapura, dan Presiden Indonesia Abdurrahman Wahid. Upacara tersebut juga menandai ulang tahun kedua perjanjian penjualan gas yang ditandatangani pada 15 Januari 1999 antara SembGas dan Pertamina.

Upacara tersebut juga disaksikan oleh Menteri Perdagangan dan Perindustrian Singapura, Brigjen (NS) George Yeo dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro. Turut hadir Wakil Ketua dan CEO SembCorp Industries Wong Kok Siew dan mitranya dari Indonesia, Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Pertamina, Baihaki Hakim.

Berdasarkan perjanjian penjualan gas, 325 juta standar kaki kubik per hari gas alam akan tersedia ke Singapura selama 22 tahun.

Pertamina telah melakukan kontrak dengan konsorsium Kontraktor Bagi Hasil, masing-masing berproduksi dari blok-blok lepas pantai di Laut Natuna Barat, untuk memasok gas bumi dengan proporsi sebagai berikut:

South Natuna Sea Block B PSC yang dioperasikan oleh Conoco 43,1 persen
Kakap Block PSC, dioperasikan oleh Gulf Resources (Kakap) Ltd 20 persen
Natuna Sea Block A PSC, dioperasikan oleh 36,9 persen
Premier Oil Natuna Sea Limited

PSC operator dan co-venturer mereka mewakili investasi sektor swasta yang berkelanjutan di Indonesia dan telah memberikan kontribusi lebih dari US $ 1,5 miliar terhadap desain dan pembangunan jaringan pipa yang disebut West Natuna Transportation System (WNTS) dan fasilitas hulu terkait.