Jakarta, ruangenergi.com- Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Perwakilan Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) Yanin Kholison mengatakan, pihaknya mendorong penyiapan Badan Usaha Milik Daerah di Provinsi Kepulauan Riau untuk pengelolaan participating interest (PI) blok migas yang ada di sana.
Pembentukan BUMD Migas di Kepri diharapkan dapat memberikan manfaat bagi daerah, baik dalam hal pendapatan maupun dalam meningkatkan partisipasi daerah dalam pengelolaan sumber daya migas.
Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) perlu mengunci hak partisipasi atau participating interest (PI) dari sektor migas. Tanpa membentuk BUMD, provinsi ini akan terus kehilangan kesempatan memperoleh keuntungan maksimal dari kekayaan alam di wilayah kerja lapangan migas.
“Berdasarkan Permen (Peraturan Menteri ESDM) 37 Tahun 2016 dan PP 35 Tahun 2004 tentang PI, BUMD yang ditunjuk oleh provinsi berhak menerima PI 10 persen. Saat ini, kami menunggu kelengkapan syarat pengajuan BUMD – agar bersama KKKS kelak dapat mengelola PI tersebut,” kata Yanin, Selasa (19/3/2024).
Tujuan pembentukan BUMD Migas, lanjut Yanin, adalah agar Kepri dapat menerima dana Participating Interest (PI) 10 persen dari kegiatan eksplorasi minyak dan gas di perairan Natuna dan Anambas, salah satunya Blok Duyung.
Yanin menjelaskan di perairan Natuna dan Anambas terdapat tiga blok migas yang dikelola oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dan berpotensi menghasilkan PI 10 persen bagi Kepri.
“Tiga blok tersebut masih dalam tahap Plan of Development (POD). Kontribusi PI dari blok yang sudah produksi memang lebih cepat, namun POD memerlukan persiapan yang lebih matang,” tutur Yanin menjelaskan.
Yanin menjelaskan, per akhir 2023 di perbatasan negara di laut Anambas dan laut Natuna tercatat sebanyak 12 KKKS. Terdiri dari 3 KKKS Produksi, 4 KKKS dalam Fase Pengembangan Lapangan (POD) dan 5 KKKS Eksplorasi.
Selain Medco Natuna dan Harbour Energy, ada Star Energy (Kakap), AWE, WNEL, Mandiri Panca Usaha, Premier Oil Tuna, Kufpec Anambas. Serta tiga KKKS baru yaitu Blue Sky Paus, Medco Energy Beluga dan Pertamina East Natuna.