SKK Migas Survei Full FTG Untuk Akuisisi Data Potensi Migas di Area Papua

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, ruangenergi.com – Kegiatan survei Full Tensor Gravity Gradiometry (FTG) di area Papua akhirnya dapat direalisasi dan berjalan dengan lancar. Progres kegiatan yang dimaksudkan untuk pencarian sumber cadangan migas baru di area Akimeugah itu kini telah mencapai 39 persen dari target pekerjaan.

Kepala Divisi Eksplorasi SKK Migas, Shinta Damayanti, menjelaskan bahwa survei FTG adalah salah satu terobosan SKK Migas dalam akuisisi data potensi migas di wilayah Papua, karena wilayah tersebut dinilai masih menyimpan potensi migas besar dan masih banyak area yang relatif belum dieksplorasi secara massif. Kegiatan dilakukan di daerah Akimeugah dan daerah Kepala Burung.

“Kami berharap survei menghasilkan kepastian data yang dapat mendukung kegiatan peningkatan produksi di masa depan,” kata Shinta, Rabu (25/8).

Survei FTG adalah suatu jenis survei yang merupakan pengembangan teknologi dari survei eksplorasi pendahuluan Gravity. Survei ini memiliki keunggulan yang signifikan dibandingan teknologi sebelumnya, yaitu resolusi dan akurasi yang tinggi serta memiliki daya cakupan yang luas dengan waktu operasi relatif sangat efisien dan efektif.

Cekungan Akimeugah berada di daerah punggung Kepala Burung, Papua. Kegiatan survei FTG dimulai awal Juli 2021 lalu, dengan target seluas 60.440 km2. Keberadaan potensi migas di area Akimeugah relatif underexplore. Penemuan-penemuan yang relatif massif dan besar di Papua New Guini (PNG) telah mendorong Indonesia melakukan studi di cekungan yang diindikasikan terhubung dengan cekungan-cekungan besar tersebut.

Target lokasi survei lainnya adalah daerah Kepala Burung. Kegiatan survei di wilayah ini akan mencakup wilayah seluas 45,580 km2. Survei ini dilaksanakan dalam rangka memperluas cakupan eksplorasi potensi migas yang analog dengan penemuan-penemuan pada level Tertiary di Salawati bagian Barat dan level Pre Tertiary di Area Bintuni.

Pelaksanaan survei di kawasan ini akan mulai dilaksanakan pada akhir September 2021, karena sempat terkendala pandemi Covid-19 di Papua.

“Berdasarkan rencana awal, kegiatan survei FTG dimulai pada Mei 2021. Namun karena pesawat yang akan digunakan terkendala pandemi Covid-19 di India pada saat transit, maka pelaksanaan kegiatan mundur menjadi Juli 2021. Kami bersyukur, di tengah pembatasan kegiatan karena pandemi Covid-19, progress kegiatan cukup bagus,” ujar Shinta.

Menurutnya, salah satu tantangan operasi di kawasan Papua adalah operasi yang cukup besar dan biaya yang mahal. Meski begitu, potensi yang menjanjikan dari kawasan itu juga dapat menjadi daya tarik investor untuk ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.

Komitmen Kerja Pasti
Kegiatan survei FTG di Akimeugah dan Kepala Burung dilakukan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Pertamina Jambi Merang. Program ini merupakan bagian dari Komitmen Kerja Pasti (KKP) pada saat mendapatkan kontrak baru pengeloaan blok Jambi Merang.

Selain melakukan survei FTG, bagian KKP Pertamina Jambi Merang adalah pelaksanaan survey 2D di kawasan Indonesia Tengah dan Timur, serta Natuna yang sudah dilakukan tahun 2020 lalu. Pelaksanaan survei ini menjadi kegiatan survei dengan cakupan wilayah terbesar di Asia.

Saat ini, Pertamina masih melakukan evaluasi terhadap hasil seismic yang telah dilakukan. Evaluasi akan dilakukan sampai semester ke-3 tahun 2021. Setelah masa itu, Pertamina akan menyerahkan data kepada Pemerintah untuk ditawarkan kepada investor lain.