SKK Migas Terus Pantau Kegiatan Investasi dan Produksi KKKS

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp


Jakarta, Ruangenergi.com – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Has Bumi (SKK Migas) terus memantau kegiatan investasi dan produksi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) melalui rencana pengembangan lapangan (Plan of Development), rencana program tahunan (WP&B), serta melalui persetujuan Authorization for Expenditure (AFE). 
Menurut Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, melalui evaluasi tersebut, pihaknya dapat mengetahui keekonomian masing-masing lapangan. “Data inilah yang kemudian dijadikan dasar untuk menyusun strategi agar kegiatan operasi dan pengembangan lapangan tidak terhenti ketika harga minyak turun,” ungkapnya di Jakarta, Selasa (17/3).
Sementara itu, Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno sempat mengatakan bahwa akan melakukan revisi program dan kalkulasi lebih seksama atas program yang diajukan KKKS.
“Kami akan melakukan kalkulasi teknis dan ekonomis, untuk menentukan program-program mana yang prioritas dan mana yang direvisi, tanpa menurunkan target-target dalam WP&B,” jelasnya.
Terkait rendahnya harga minyak dunia saat ini, Dwi Soetjipto memastikan tidak ada pemangkasan produksi oleh KKKS. Adapun upaya yang harus dilakukan ialah efisiensi.  “Kita saja impor, gimana mau dipangkas? Perlu upaya efisiensi,” ujar dia.
Menurut Dwi, SKK Migas akan terus melakukan langkah-langkah antisipasi terhadap penurunan harga minyak akhir-akhir ini. “Tujuannya supaya kegiatan operasi hulu migas tetap berjalan dengan baik sehingga target produksi tidak terdampak oleh penurunan harga,” ungkapnya.
Untuk mendapatkan kebijakan yang tepat, lanjut dia, SKK Migas terus melakukan berkoordinasi dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) membahas langkah-langkah yang akan dilakukan.
“Kami berkoordinasi dengan KKKS untuk membahas langkah-langkah agar kegiatan operasi dan pengembangan di lapangan dapat tetap dilaksanakan sesuai Work, Program and Budget (WP&B) tahun 2020 yang sudah disepakati bersama,” pungkasnya.
Berdasarkan laporan Bloomberg Selasa (17/3) pukul 07.25 WIB, harga minyak Brent untuk kontrak Mei 2020 turun 0,43% di angka USD29,72 per barel. Sedangkan harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak April 2020 berada di level USD30,98 per barel. Anjloknya harga minyak dunia dipicu kekhawatiran resesi ekonomi global akibat dari kebijakan isolasi (lockdown) di sejumlah negara terpapar.(RE)