Jakarta Selatan, Jakarta, ruangenergi.com – Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, Jumat (29/8/2025) “ngetem” di kantor BPH Migas, Jakarta. Beliau ketemu langsung dengan Kepala BPH Migas, Erika Retnowati, bareng jajaran komitenya. Misinya jelas: ngejaga stok solar buat petani dan nelayan Gorontalo tetap aman sampai akhir tahun.
Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja, ESDM, dan Transmigrasi Provinsi Gorontalo, Wardoyo Pongoliu, ada beberapa poin krusial yang dibawa ke meja diskusi. Salah satunya, usulan tambahan kuota solar jenis bahan bakar tertentu (JBT) sebesar 4.500 kiloliter. “Dari jatah 41.846 kl, sampai Agustus sudah kepake 25.605 kl. Jadi butuh tambahan biar nggak seret di akhir tahun,” kata Wardoyo, dikutip dari website Pemkot Gorontalo.
Bukan cuma soal kuota, Gusnar juga minta alokasi solar untuk nelayan Bone Bolango dan Kabupaten Gorontalo dialihin ke SPBN Tenda di Kota Gorontalo. Tujuannya? Biar nelayan lebih gampang ngisi bahan bakar. Plus, ada juga obrolan soal strategi ningkatin pendapatan daerah lewat dana bagi hasil BBM.
Wardoyo menegaskan, ini semua buat nge-support program prioritas agro maritim yang lagi jadi fokus Pemprov. “Pak Gubernur pengin usulan ini gol, karena jadi kunci sukses program agro maritim,” ucapnya.
Respons BPH Migas? Positif. Erika Retnowati bilang pihaknya bakal dukung penuh. “Kita usahain kebutuhan solar JBT Gorontalo bisa terpenuhi secara realistis. Dan yang paling penting, distribusinya kita jaga biar tepat sasaran lewat Satgas BBM dan LPG Subsidi,” ujarnya.
Dalam kunjungan itu, Gubernur Gusnar nggak sendirian. Ada Asisten II dan Staf Khusus Bidang Infrastruktur yang ikut mendampingi.