Jakarta,ruangenergi.com-Indonesia dengan kekayaan sumber daya alam, harus mampu menyusun kebijakan yang tepat untuk meningkatkan ketahanan energi nasional dan meningkatkan daya saing ekonomi dan industri nasional.
Gas merupakan salah satu sumber energi penting bagi perekonomian Indonesia sekarang dan yang akan datang.
“Dunia sedang menghadapi ancaman krisis energi dengan eskalasi perang di Ukraina dan ketegangan geopolitik yang makin tinggi.Sementara itu ancaman perubahan iklim juga harus dihindari termasuk dengan menggunakan energi yang makin bersih emisi CO2,” demikian unggahan Sri Mulyani dalam akun instagram@smindrawati.
Sri mengunggah juga,bahwa Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 – pertemuan para pemimpin negara G20 akan diselenggarakan di Bali 15-16 November 2022.
Dunia sedang menghadapi berbagai krisis yang rumit dan berbahaya : Dampak berkepanjangan Pandemi Covid-19, Krisis Pangan dan Energi akibat Perang di Ukraina dan ketegangan geopolitik dan disrupsi rantai pasok global; inflasi melonjak; pengetatan moneter dan kenaikan suku bunga; penguatan mata uang US Dollar dan perlemahan ekonomi global. Dunia juga sedang menghadapi ancaman perubahan iklim serta teknologi digital yang membawa perubahan sangat besar.Berbagai masalah dan krisis di atas tidak akan mampu diatasi oleh negara mana pun secara sendiri. Kerjasama dan kolaborasi adalah keharusan.
KTT G20 di Bali diharapkan dapat mengembalikan semangat awal G20 sebagai forum utama kerjasama ekonomi global yang efektif menyelesaikan krisis ekonomi dunia yang makin pelik dan rumit. G20 Leaders diharap dapat bekerja sama dan kerja bersama berbagai lembaga internasional (organisasi multilateral) memberikan solusi bagi krisis dunia.
“Semoga suasana Bali mampu menciptakan semangat kerjasama global agar dunia dapat pulih bersama dan pulih lebih kuat (Recover together – Recover Stronger),” beber Sri di akun instagramnya itu.
Bali, 9 November 2022