Denpasar, Bali, ruangenergi.com – Menjelang momen besar Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), mata pemerintah tertuju pada Pulau Dewata. Sebagai destinasi wisata utama, keandalan pasokan energi—khususnya Bahan Bakar Minyak (BBM)—di Bali menjadi prioritas mutlak demi kenyamanan wisatawan dan masyarakat.
Kepastian ini disampaikan langsung oleh Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Wahyudi Anas, saat mendampingi Kunjungan Kerja Komisi XII DPR RI di Fuel Terminal Sanggaran, Denpasar, Bali, Jumat (12/12/2025).
Stok BBM di Atas Rata-Rata Wahyudi mengungkapkan kabar melegakan terkait ketahanan stok energi. Menurutnya, persiapan menyambut lonjakan mobilitas saat libur akhir tahun sudah sangat matang.
“Untuk stok BBM nasional, Alhamdulillah posisi all-product—baik itu biosolar, pertalite, pertamax series, dexlite, minyak tanah, hingga avtur—berada di atas penetapan coverage days (CD) minimum tingkat nasional,” ujar Wahyudi.
Ia menegaskan, BPH Migas bersama Pertamina Group berkomitmen menjaga pasokan agar terus berada di atas rata-rata kebutuhan nasional sepanjang periode liburan. “InsyaAllah kami akan menjaganya secara konsisten,” tambahnya.
Bali Adalah Wajah Indonesia Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Komisi XII DPR RI, Bambang Haryadi, memberikan sorotan khusus. Menurutnya, kelancaran energi di Bali bukan sekadar soal logistik, melainkan soal citra bangsa.
“Bali adalah wajah Indonesia di mata domestik maupun internasional,” tegas Bambang.
Karena itu, pihaknya telah berkoordinasi erat dengan BPH Migas untuk membuka ruang bagi terobosan kebijakan jika diperlukan secara mendadak demi pemenuhan BBM. Hal ini krusial mengingat akhir tahun selalu diiringi lonjakan jumlah turis yang signifikan.
“Kita tahu Nataru ini pasti terjadi peningkatan kebutuhan. Dari Pertamina Patra Niaga pun sudah memastikan pasokan tercukupi hingga hari ini,” pungkasnya.
Kolaborasi Lintas Sektor Kunjungan kerja ini menekankan pentingnya sinergi. Komisi XII DPR RI mendorong BPH Migas dan Pertamina Group untuk terus mengedepankan pelayanan publik. Koordinasi yang solid menjadi kunci agar distribusi BBM tidak tersendat di tengah padatnya lalu lintas wisata.
Turut hadir memperkuat koordinasi tersebut antara lain Direktur Pembinaan Hulu Migas Kementerian ESDM Ariana Soemanto, Wakil Direktur PT Pertamina Patra Niaga Achmad Muchtasyar, serta Direktur Logistik & Infrastruktur PT Pertamina Persero Jaffee A. Suardin.











