Jakarta, Ruangenergi.com – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memiliki beberapa strategi guna meningkatkan produksi migas nasional sebesar 1 Juta BOPD dan 12 BSCFD di 2030 mendatang.
Pasalnya, pemerintah akan terus memberi dukungan kepada seluruh pemangku kepentingan dan stakeholder melalui kebijakan-kebijakan yang terintegrasi dan solutif agar industri hulu migas dapat terus berperan sebagai lokomotif ekonomi.
Baik dari sisi penerimaan negara maupun multiplier effect driven sehingga dapat terus bergairah dan berkontribusi secara optimal.
Adapun beberapa strategi yang dimiliki pemerintah dalam mendongkrak produksi migas nasional di antaranya :
Pertama yakni melalui program work routline. Dengan melakukan infill drilling/step out lapangan eksisting dan work over/ well services.
Kedua yaitu melalui program transformasi resources menjadi produksi. Dengan melakukan Plan Of Development (POD) baru dan POD pending. Lalu melakukan commercial exercise dan Monetisasi undeveloped discovery.
Ketiga yakni melalui program Enhanced Oil Recovery (EOR). Dengan melakukan chemical EOR (sulfactant polymer). Lalu, CO2 Injection dan Steamflood.
Keempat melalui program eksplorasi (termasuk komitmen kerja pasti), yaitu melaksanakan prospect dan lead.
Kelima dan keenam yaitu penerapan teknologi baru dan penyederhanaan proses pengadaan.
