Jakarta Pusat, Jakarta, ruangenergi.com-PT Vale Indonesia Tbk (INCO), perusahaan tambang nikel terintegrasi dan berkelanjutan, melakukan penyegaran besar di jajaran manajemen puncaknya melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar kemarin.
Pergantian ini dinilai sangat strategis, mengingat Perseroan tengah berada dalam momentum penting pengembangan proyek-proyek hilirisasi nikel nasional. RUPSLB menetapkan Bernardus Irmanto sebagai Presiden Direktur dan CEO baru PT Vale, menggantikan jajaran lama yang turut mengundurkan diri atau diberhentikan secara hormat, termasuk Rachmat Kaimuddin dan Adriansyah Chaniago.
Bernardus Irmanto menegaskan komitmennya untuk terus menjalankan praktik pertambangan terbaik dan mendukung proyek hilirisasi secara bertanggung jawab. “Kami ingin memastikan PT Vale menjadi kontributor nyata bagi kedaulatan energi dan pembangunan berkelanjutan Indonesia,” ujarnya.
Selain Bernardus, jajaran manajemen lainnya juga diperkuat dengan figur-figur strategis seperti:
- Fauzambi Syahrul Multhazar sebagai Presiden Komisaris,
- Heriyanto Agung Putra sebagai Chief Human Capital Officer,
- Budiawansyah sebagai Chief Sustainability and Corporate Affairs Officer,
- serta penambahan Komisaris baru, antara lain Katherine Angela Oendoen dan Shiro Imai.
Langkah ini mempertegas kesiapan PT Vale untuk mengakselerasi ekspansi dan hilirisasi nikel yang sedang digenjot pemerintah.
Bagi pelaku usaha di sektor tambang, sinyal ini jelas: PT Vale siap berlari lebih kencang. Peluang kemitraan strategis, suplai barang dan jasa, serta keterlibatan dalam proyek hilirisasi terbuka lebar. Transformasi ini bukan hanya soal pergantian nama, tetapi penegasan arah baru yang lebih progresif dan inklusif.