Prabumulih, Sumsel, ruangenergi.com — Kabar baik datang dari sektor hulu migas Tanah Air. PT Pertamina EP Asset 2 (Zona 4) sukses mencatatkan produksi signifikan dari pengeboran sumur pengembangan BNG-073 di Struktur Benuang Field Adera, Prabumulih, Sumatera Selatan.
Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto, melaporkan bahwa uji produksi sumur yang dilakukan sejak 11 September 2025 menunjukkan hasil menggembirakan: 1.747 barel minyak per hari (BOPD) dan 2,48 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD). Menariknya, aliran hidrokarbon itu keluar secara alami tanpa perlu dipompa, dengan bukaan bean hanya 15 milimeter.
“Alhamdulillah, ini merupakan kabar baik. Sumur BNG-073 berhasil memberikan kontribusi tambahan yang penting untuk produksi nasional,” ujar Djoko kepada ruangenergi.com, Sabtu (13/09/2025).
Sumur ini menjadi sumur kedua yang dikomplesi dari lima rangkaian pengeboran batch drilling di Struktur Benuang. Pekerjaan dilakukan menggunakan rig PDSI #41.3/N110UE, dengan metode pemboran miring (directional drilling) hingga kedalaman 2.400 meter MD. Seluruh proses, mulai dari spud-in 7 Mei hingga rig release 12 September 2025, ditempuh hanya dalam 39 hari dengan biaya sekitar USD 5,76 juta atau 93% dari anggaran yang disetujui SKK Migas.
Lebih dari sekadar pencapaian teknis, keberhasilan ini juga mencerminkan inovasi. Pertamina EP menerapkan konsep batch drilling, yakni teknik pengeboran beberapa sumur dalam satu lokasi secara simultan. Metode ini terinspirasi dari pemboran lepas pantai yang menggunakan satu platform untuk beberapa sumur, sehingga lahan yang dibebaskan lebih sedikit, rig lebih efisien, dan biaya pemboran bisa ditekan.
“Batch drilling adalah wujud komitmen Pertamina EP untuk efisiensi biaya sekaligus menjaga keekonomian lapangan. Hasil dari BNG-073 ini memberi optimisme tinggi terhadap sumur-sumur berikutnya di Struktur Benuang,” tambah Djoko.
Keberhasilan ini menambah deretan capaian positif dari upaya peningkatan produksi migas nasional, sejalan dengan target jangka panjang pemerintah untuk mencapai produksi minyak 1 juta barel per hari.
								
															

															










