Singapura, ruangenergi.com – Chief Operating Officer (COO) SunCable, Mitesh Patel, menegaskan pentingnya kerja sama lintas negara untuk mempercepat transisi energi bersih di kawasan Asia Tenggara. Menurutnya, kemitraan jangka panjang dan konektivitas regional akan menjadi “kekuatan penyeimbang” saat Asia bergerak menuju dekarbonisasi.
“Kami melihat semakin banyak pembahasan mengenai pentingnya kerja sama antarnegara untuk membangun jaringan listrik terbarukan ASEAN,” kata Patel dalam panel diskusi di Asian Clean Energy Summit (ACES) dan International Renewable Energy Agency (IRENA) Forum, bagian dari Singapore International Energy Week (SIEW).
Patel menyoroti proyek andalan SunCable, Australia-Asia PowerLink (AAPowerLink), yang menghubungkan wilayah kaya energi terbarukan seperti Northern Territory di Australia dengan pusat permintaan besar seperti Singapura.
“Dengan konektor antarnegara, proses dekarbonisasi bisa dipercepat. Negara kecil atau sangat urban, seperti Singapura, bisa mendapatkan akses ke sumber energi terbarukan berskala besar yang sebelumnya sulit dijangkau,” jelasnya.
Selain mendukung transisi energi, proyek ini diyakini mampu memperkuat ketahanan energi kawasan lewat diversifikasi sumber pasokan.
Patel juga menyinggung Cross-Border Electricity Trade (CBET) Framework yang baru-baru ini disepakati kedua negara. Kesepakatan itu membuka jalan bagi ekspor listrik terbarukan Australia ke Singapura.
“Framework ini menciptakan kepastian regulasi, mulai dari harmonisasi standar, tata kelola, infrastruktur kabel bawah laut, hingga sertifikat energi terbarukan. Hal ini tentu meningkatkan keyakinan investor,” ujarnya.
Menurut Patel, kesepakatan tersebut bukan hanya memperkuat komitmen Australia dan Singapura, tetapi juga menjadi batu loncatan bagi integrasi energi bersih di ASEAN Power Grid.
Lebih jauh, Patel menekankan bahwa proyek seperti AAPowerLink bukan sekadar soal listrik, melainkan katalis ekonomi regional.
“Proyek infrastruktur berskala besar ini membawa investasi miliaran dolar, membuka lapangan kerja, mendorong industri manufaktur, hingga memperkuat rantai pasok regional,” katanya.
Sektor yang terdampak meliputi pembangkit listrik, infrastruktur maritim, kapal, kabel bawah laut, hingga peralatan jaringan. Bahkan, kebutuhan tenaga kerja terampil akan mendorong peningkatan kapasitas SDM di kawasan.
Dengan skala besar dan daya saingnya, Patel optimistis SunCable bisa memposisikan Australia sebagai pemimpin global energi bersih dan mitra strategis ASEAN dalam transisi menuju ekonomi rendah karbon.
“Ini bukan hanya tentang menyalurkan energi, tapi tentang membangun masa depan yang berkelanjutan bersama,” tutupnya.













