Supreme Energy dan Sejuta Asa dari Solok Selatan, Sumatera Barat

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Solok Selatan, Sumatera Barat, ruangenergi.com- Hawa dingin dan gerimis tipis menjadi penanda kegembiraan Gubernur Sumatera Barat, H. Mahyeldi Ansharullah, S.P. Dt. Marajo. Pagi itu, Kamis (16/10/2025), ia datang langsung ke proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Muara Laboh Unit 2 sebesar 80 MW di Muara Laboh, Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Tujuannya, meresmikan Tajak Sumur Pertama di dalam Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Muara Laboh Unit 2 sebesar 80 MW. “Alhamdulillah, hari ini saya bahagia sekali,” ujar Gubernur yang tiba setelah menempuh 6 jam perjalanan darat dari Padang, ibukota Sumbar.

Kebahagiaan Gubernur Mahyeldi memang tak dibuat-buat. Buktinya, ia memboyong lengkap jajarannya, dari Sekda hingga Kepala Dinas. Ada asa besar di benak sang Gubernur.

“Supreme Energy adalah investor yang sangat mencintai Sumbar. Apalagi saat ini Presiden menekankan soal energi hijau, nah panas bumi ini salah satunya. Dan perlu diingat, Sumbar memiliki potensi energi terbarukan yang terbesar di Indonesia, dan baru beberapa persen yang sudah dimanfaatkan,” beber Gubernur,seperti dilaporkan koresponden ruangenergi.com, Ishak HP langsung dari lokasi.

Gubernur kembali menegaskan agar jajarannya terutama Kabupaten Solok Selatan betul-betul memberikan kenyamanan bagi investor seperti Supreme Energy. “Enak kan dapat Rp30 miliar per tahun dari dana bagi hasil Supreme Energy,” goda Gubernur kepada Bupati Solok Selatan, H. Khairunas dan Wakil Bupati Solok Selatan, H. Yulian Efi, yang juga hadir di lokasi.

Bupati Solok Selatan, H. Khairunas memang tak kalah bahagia. Ia bahkan yang pertama kali mengumumkan dana bagi hasil Rp30 miliar per tahun yang disumbangkan Supreme Energy. Termasuk bagaimana Supreme Energy memberdayakan warga lokal dan sekitar. Tercatat, 85 persen pekerja di proyek tersebut merupakan warga lokal setempat.

Gigih Udi Atmo selaku Direktur Panas Bumi, Ditjen EBTKE, Kementerian ESDM juga tampak gembira. Ia juga meyakinkan bahwa proyek PLTP Muara Laboh Unit 2 sudah siap dioperasikan karena telah memenuhi seluruh persyaratan teknis.

“Selamat buat Supreme Energy, kami mengucapkan terimakasih atas kerja keras seluruh tim sehingga proyek ini bisa segera dimulai,” kata Gigih.

Sementara Founder & Chairman PT Supreme Energy Muara Laboh, Supramu Santosa yang diwakili Aditya Praristama, ikut mengungkapkan kegembiraannya. Ia menyebut pencapaian tersebut merupakan hasil kerja sama tim yang sangat solid selama ini.

“Semoga apa yang kita capai hari ini dapat bermanfaat bagi seluruh masyarakat khususnya di Solok Selatan dan Sumatera Barat,” harap dia.

Acara ini semakin lengkap dengan kehadiran Anggota DPR RI Komisi V, Zigo Rolanda. Sebagai putra daerah, Zigo ternyata sangat peduli dengan memperjuangkan kebutuhan Sumbar di panggung nasional.

“Tahun 2026, kita berhasil mengalokasikan dana Rp2,6 triliun untuk Sumbar. Itu baru dari Kementerian PU,” ungkap Zigo menyinggung perhatiannya terhadap Solok Selatan maupun Sumbar.

Sementara itu, sebagai offtaker atau pembeli listrik, GM UID PLN Sumatera Barat, ikut merasa bangga dengan hadirnya Supreme Energy. Ia berharap peningkatan suplai listrik di Sumbar akan menjadi salah satu faktor penting menarik minat para investor.

Pada akhirnya, acara tersebut tidak hanya sekadar Tajak Sumur Pertama. Ada banyak asa yang lahir di lokasi itu. Solok Selatan kini semakin siap bersolek demi mewujudkan Sumbar yang madani.

Acara ini juga dihadiri para tokoh lainnya. Mereka adalah Ketua DPRD Kabupaten Solok Selatan dan Jajaran FORKOPIMDA Kabupaten Solok Selatan. Kemudian, Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan Pauh Duo dan Wali Nagari serta Kepala Jorong, perwakilan Tokoh Adat dan Tokoh Masyarakat Kabupaten Solok Selatan, serta undangan lainnya.

Diketahui, PT Supreme Energy Muara Laboh (PT SEML), merupakan perusahaan patungan antara PT Supreme Energy, Sumitomo Corporation dan INPEX GEOTHERMAL, LTD.

Dalam pengembangan PLTP Muara Laboh Unit 2, PT SEML merencanakan melakukan pengeboran 6-8 sumur produksi dan sumur injeksi. Pembangunan PLTP Muara Laboh Unit 2 diharapkan akan selesai pada akhir 2027 berdasarkan Amandemen Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) / Power Purchase Agreement (PPA) dengan PT PLN (Persero) untuk pengembangan Unit 2 dan Unit 3 yang ditandatangani pada 23 Desember 2024.

Adapun listrik yang dihasilkan akan disalurkan PT PLN melalui jaringan Sumatera untuk meningkatkan bauran energi dari energi terbarukan dan memperkuat pasokan listrik di wilayah tersebut, bagi sekitar 435.000 rumah tangga. Penambahan kapasitas dari proyek PLTP Muara Laboh Unit 2 ini akan mengurangi emisi sekitar 460.000 ton CO2 per tahun. ***