Jakarta, Ruangenergi.com – KS Orka Renewables PTE Ltd, mengungkapkan saat ini pihaknya tengah menyiapkan proses Commercial Operation Date (COD) Unit-2 dan Unit-3 Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi (PLTP) Sorik Marapi dengan kapasitas total sebesar 240 Megawatt (MW).
Chief Technical Officer KS Orka, Riza Pasikki, mengatakan, Unit-2 memiliki kapasitas sebesar 45 MW dan Unit-3 memiliki kapasitas sebesar 50 MW.
“Menargetkan Unit-2 dapat COD di bulan Juni 2021, dan Unit-3 dapat COD pada 31 Desember 2021. Saat ini sedang dalam tahap konstruksi,” ujar Riza, dalam sebuah diskusi online yang dihelat Ruang Energi : Sinergi Mendukung Pengembangan Panas Bumi.
Ia menjelaskan, KS Orka adalah internasional company yang merupakan gabungan antara PT Kaishan Compressor (HK) Co Ltd, yang memiliki saham 90% dan Hugar Orka (Iceland) yang memiliki saham 10%.
KS Orka sendiri memiliki empat (4) Wilayah Kerja Panasbumi, tiga (3) diantaranya berada di Indonesia dan satu (1) lainnya yakni di Hungary (Turawell Kft).
Untuk di Indonesia sendiri, KS Orka memiliki WK Panasbumi di PT Samosir Geothermal Power (SGP); PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP); dan PT Sokoria Geothermal Indonesia (SGI).
“Dua diantaranya sudah dalam proses pengembangan (development) yakni di SMGP dan SGI, sementara SGP masih dalam tahap eksplorasi. Proyek pertama KS Orka di Indonesia yakni di PLTP Sorik Marapi yang berlokasi di Mandailing Natal, Sumatera Utara, dengan kapasitas sebesar 240 Megawatt (MW), dengan total investasi plan sebesar US$ 836 juta,” imbuhnya.
“Dana ini kami butuhkan untuk mengembangkan (PLTP Sorik Marapi) secara bertahap dengan target total kapasitas 240 MW, dengan tarif listrik sebesar US$ 81 sen per kWh,” sambung Riza.
Pada Agustus 2016, tutur Riza, KS Orka mengakuisisi 95% saham OTP Geothermal Pte Ltd (OTP) dari Origin Energy Geothermal Singapore Pte Ltd (Origin Energy) dan Tata Power International Pte Ltd (Tata Power).
“Dua bulan setelah proses akuisisi tersebut kami langsung memulai pengeboran yang pertama pada Oktober 2016. Kemudian pada Oktober 2019 Unit-1 sudah COD sebesar 45 MW. Artinya 3 tahun sejak kita spud in (Tajak Sumur) drilling exsploration yang pertama sampai dengan kita beroperasi,” paparnya.
Saat ini, KS Orka sudah melakukan pengeboran sebanyak 27 sumur (18 sumur produksi, 9 sumur injeksi), di mana dari keseluruhan sumur tersebut cukup untuk mengoperasikan 140 MW (net) generation. Pihaknya menargetkan Unit-2 dapat COD di bulan Juni 2021,d an Unit-3 dapat COD pada 31 Desember 2021, sebab saat ini sedang dalam tahap konstruksi.
“Selanjutnya, pada Desember 2022 kami berencana akan melakukan COD Unit-4 dan pada Desember 2023 COD Unit-5, sehingga total mencapai 240 MW,” bebernya.
Menanti PPA
Riza menjelaskan, selain PLTP Sorik Marapi yang akan COD, project PLTP Sokoria Geothermal Indonesia (SGI), yang berlokasi di Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan kapasitas yang direncanakan sebesar 30 MW, dengan total investasi yang dikeluarkan sebesar US$ 78 juta.
“Pada Januari 2017, kami mengakuisisi 95% saham SGI dan mulai melakukan pengeboran pertama pada Oktober 2017. Saat ini kami sudah melakukan pengeboran 8 sumur (5 sumur produksi, 3 sumur injeksi) cukup untuk 10 MW generation,” imbuhnya.
“Semua sudah siap tinggal nyalahin tombol kita bisa COD Unit-1 (5 MW), akan tetapi sampai saat ini PPA belum juga ditandatangani. Kemudian target kami melakukan COD Unit-2 (3 MW) pada Desember 2022, lalu COD Unit-3 (11 MW) pada Desember 2024, dan Unit-4 (11 MW) pada Desember 2025,” tuturnya.