Langkat, Sumut, ruangenergi.com— Dalam semangat memperingati Hari Mangrove Sedunia yang jatuh setiap 26 Juli, PT Pertamina EP (PEP) Pangkalan Susu kembali menegaskan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan pesisir. Tak tanggung-tanggung, sebanyak 1.000 bibit mangrove ditanam bersama masyarakat di Desa Pasar Rawa, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara, Kamis (25/7).
Kegiatan ini melibatkan Kelompok Tani Hutan (KTH) Maju Bersama, perangkat desa, serta jajaran PEP Pangkalan Susu. Hadir langsung di lokasi, Field Manager PEP Pangkalan Susu, Edwin Susanto, menyatakan bahwa pelestarian mangrove bukan hanya soal lingkungan, tapi juga menyentuh aspek ekonomi dan sosial masyarakat.
“Mangrove bukan cuma soal air bersih dan habitat laut yang sehat, tapi juga potensi wisata dan sumber pendapatan baru bagi warga,” ujar Edwin.
Dari Rehabilitasi ke Eduwisata
Penanaman mangrove ini bukan yang pertama. Sejak 2022, PEP Pangkalan Susu secara konsisten menanam sekitar 1.000 bibit setiap tahun di kawasan pesisir sekitar wilayah kerjanya. Bersama KTH Maju Bersama, kini program tersebut berkembang menjadi Edu-Ekowisata Mangrove — kawasan hijau yang tak hanya lestari, tapi juga edukatif dan ekonomis.
Kasto Wahyudi, Ketua KTH Maju Bersama, menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan nyata dari PEP Pangkalan Susu.
“Dulu kami bergerak swadaya dengan segala keterbatasan. Sekarang, dengan dukungan PEP, kami bisa berkembang dan lebih berdaya,” ungkapnya.
KTH Maju Bersama, yang beranggotakan 23 orang, kini menjadi garda depan dalam penanaman, pemeliharaan, hingga pemantauan pertumbuhan mangrove di desa mereka.
Mangrove: Pahlawan Sunyi Penjaga Pantai
Tanaman mangrove memiliki peran vital sebagai benteng alami pantai dari abrasi dan gelombang tinggi. Selain menjadi rumah bagi berbagai biota laut seperti ikan dan udang, mangrove juga menyerap karbon secara alami—mendukung upaya global dalam mitigasi perubahan iklim.
PEP Pangkalan Susu menanam jenis Rhizophora sp, yang cocok dengan kondisi pesisir setempat dan berfungsi sebagai filter alami ekosistem laut.
Dukung SDGs, Jaga Masa Depan
Program pelestarian ini juga merupakan kontribusi langsung PEP Pangkalan Susu terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin ke-13 (Penanganan Perubahan Iklim) dan poin ke-14 (Ekosistem Lautan).
Dengan semangat gotong royong dan kolaborasi bersama warga, PEP Pangkalan Susu membuktikan bahwa pelestarian alam bisa berjalan seiring dengan pemberdayaan masyarakat.
“Kami ingin meninggalkan jejak kebaikan bukan hanya untuk hari ini, tapi untuk generasi yang akan datang,” tutup Edwin.