Jakarta,ruangenergi.com– Wakil Ketua Asosiasi Humas Hulu Migas Indonesia Arie Nauvel Iskandar, mengatakan ada baiknya mengukur kesiapan industri hulu migas dengan tantangan ke depan yang lebih kompleks.
Kemudian,ada 5 prioritas penting di industri hulu migas. Yang pertama yaitu, memudahkan investasi yang saat ini kedodoran,tentunya, akan berpengaruh besar bagi industri hulu migas ke depan, dimana ketersediaan energi yang saat ini masih rendah dibandingkan kebutuhan.
Yang kedua,perlunya mempertimbangan bisnis jangka panjang melalui dengan kebijakan fiskal dan pemberian insentif yang menarik, melakukan tindakan proaktif menindaklanjuti Keputusan Presiden Nomor 11 tahun 2021 tentang pembentukan Satgas Investasi dengan target 13,2 miliar dolar di tahun 2022 yang saat ini baru dapat mencapai 36,4 % dikuartal kedua 2022, dengan mengajak kementerian terkait untuk memiliki keterpaduan roadmap migas dengan penyiapan data pendukung yang representatif, dalam mengurai dan menyelesaikan persoalan kebijakan dan perijinan.
Dan yang ketiga adalah mengajak daerah penghasil membentuk satgas hulu migas agar dapat membantu menyelesaikan kendala sosial dan kebijakan lokal untuk memastikan operasi hulu migas berjalan sesuai rencana investasi dan rencana kerja migas.
Yang keempat adalah mendorong dan mengakselerasi beberapa proyek hulu migas yang masih terkendala dukungan kebijakan seperti ID, Masela, dan Sakakemang.
“Bentuk pokja antar kementrian,SKK Migas dan IPA dengan adanya semangat meningkatkan kemampuan ketersediaan migas diantara kementrian, tentunya akan memudahkan proses persiapan dan monetisasinya,” kata Arie yang juga duduk sebagai koordinator komunitas Public Affairs Indonesia kepada ruangenergi.com, Senin (11/07/2022) di Jakarta.
Yang kelima,lanjut Arie,adalah .me-maintain produksi yang ada dengan teknologi yang ramah lingkungan. Kesemuanya perlu kolaborasi Kementrian ESDM, Skk Migas dan IPA.