Penajam, Kaltim, ruangenergi.com — PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT), anak usaha Pertamina di sektor hulu migas, resmi memulai pengeboran dua sumur pengembangan baru di Lapangan Yakin, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Proyek ini diperkirakan akan menambah produksi minyak sebesar 600 barel per hari (BOPD), serta memperkuat kontribusi terhadap target produksi nasional.
Kedua sumur yang dibor adalah YCB-8RD1 dan YCB-7RD1, dengan jadwal pelaksanaan pengeboran dimulai pada 25 Juli hingga 13 Agustus 2025. Proyek ini juga sejalan dengan agenda pemerintah untuk mencapai kemandirian energi nasional serta mendukung target jangka panjang Indonesia Emas 2045.
Dalam kegiatan sosialisasi teknis yang digelar di Kelurahan Nipah-nipah, PHKT memaparkan rencana operasional kepada para pemangku kepentingan, termasuk SKK Migas, Pemerintah Kabupaten PPU, TNI/Polri, Dinas Perikanan, Dinas Lingkungan Hidup, dan masyarakat sekitar.
Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Kalimantan–Sulawesi, Azhari Idris, menyatakan apresiasi atas kesiapan teknis dan pendekatan kolaboratif PHKT.
“Proyek ini adalah bagian penting dari strategi peningkatan produksi nasional. Kami yakin, dengan pendekatan berbasis keselamatan dan keberlanjutan, hasilnya akan berdampak positif bagi daerah dan ketahanan energi nasional,” ujarnya.
Zero Incident Jadi Prioritas, Pengeboran Sesuai Standar Lingkungan
PHKT menekankan bahwa seluruh operasi dijalankan dengan mengedepankan prinsip Health, Safety, Security, and Environment (HSSE). Menurut perwakilan Tim Drilling PHKT, Eka Pambudi, hingga pertengahan 2025, semua aktivitas pengeboran di Zona 10 (termasuk PHKT) berlangsung tanpa insiden.
“Kami menerapkan zero incident culture melalui program safety meeting rutin, audit operasional, serta kehadiran Safety Marshall di lapangan,” ujarnya.
Dari sisi kepatuhan lingkungan, pengeboran telah mengantongi AMDAL sesuai regulasi yang diterbitkan sejak Februari 2016, dan terus diperbarui mengikuti perkembangan teknis.
Bagi investor, proyek ini menunjukkan tiga elemen penting yang telah terpenuhi:
- Prospek Produksi: Tambahan 600 BOPD dari dua sumur pengembangan menunjukkan efisiensi eksploitasi lapangan eksisting.
- Mitigasi Risiko: Proyek sudah dijalankan dengan kepatuhan penuh terhadap aspek keselamatan dan regulasi lingkungan.
- Dukungan Stakeholder: Sosialisasi dan kolaborasi dengan pemerintah daerah serta masyarakat menjadi bukti dukungan sosial yang kuat.
“Kegiatan ini sudah melalui perizinan lingkungan dan komunikasi terbuka. Kami percaya kegiatan akan berjalan aman dan bertanggung jawab,” ujar Safwana, Kepala Dinas Lingkungan Hidup PPU.
Dengan mengedepankan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dan komitmen terhadap tata kelola yang bertanggung jawab, proyek PHKT di Lapangan Yakin dapat menjadi contoh operasi migas modern yang bankable dan berkelanjutan.