Hulu migas

Tercapai Target 1 juta BOPD dan 12 BSCFD gas, Pengamat Minta SKK Migas Genjot Eksplorasi Migas

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, Ruangenergi.comDirektur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan, menyatakan dukungan kepada Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) untuk terus melakukan eksplorasi demi tercapainya target 1 Juta BOPD dan 12 BSCFD gas di 2030.

“SKK Migas harus terus mendorong kegiatan explorasi lagi ke depannya untuk terus menemukan cadangan migas yang baru,” ungkap Mamit saat dihubungi Ruangenergi.com, (21/10).

Pasalnya, Mamit mengungkapkan, dengan masih banyaknya cekungan yang belum di explorasi maka ini peluang bagi pemerintah dalam meningkatkan lifting migas di 2021.

“Apalagi pemerintah mempunyai target 1 juta BOPD dan 12 BSCFD di 2030 yang akan datang. Untuk mencapai target tersebut dimana dibutuhkan dukungan oleh semua pihak dan harus diciptakan kemudahan berinvestasi mengingat industri migas itu high risk dan high cost,” imbuhnya.

Menurutnya, iklim investasi migas di Indonesia masih kurang aktratif jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia, Thailand dan Vietnam.

“Dengan cadangan minyak tahun ini sebesar 2.44 Milyar BO dan 43.6 TCF untuk gas berdasarkan data ESDM, dengan konsumsi bbm yang mencapai 1.3 juta BOPD maka kegiatan explorasi adalah tulang punggung energi migas kita,” tuturnya.

Sebelumnya, SKK Migas menyebutkan bahwa success ratio pengeboran sumur eksplorasi di Indonesia tahun 2021 ini mencapai 75%. Selain ikut mendorong kenaikan tingkat pengembalian cadangan (Reserve Replacement Ratio/RRR) migas, kinerja ini juga memberi tambahan cadangan migas baru yang cukup signifikan.

Dalam Jumpa Pers Kinerja Hulu Migas Kuartal III-2021 yang dilakukan secara daring (19/10), Deputi Perencanaan SKK Migas, Benny Lubiantara, mengatakan sampai September 2021, dari 12 sumur eksplorasi yang sudah selesai dibor, sembilan sumur berhasil menemukan cadangan baru migas (discovery). Keberhasilan ini memberi tambahan sumberdaya migas sebesar 179 MMBOE (juta barel setara minyak).

“Discovery tersebut berasal dari sumur Singa Laut-2 (Premier Oil Tuna), Hidayah-1 (Petronas North Madura), Pakuaji-2 (Jindi South Jambi B), MSDE-01A (EMP Malacca Strait), DOS-1 (Re-Test) (Pertamina EP), Rayu-1 (Re-Test) (Pertamina EP), Fanny-2 (PHE OSES), Maha-2 (ENI West Ganal), dan West Penyu-01 (Pertamina EP),” ujar Benny.