Jakarta, Ruangenergi.com – Meski tahun ini produksi tambang barubara terganggu oleh pandemi Covid-19, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) belum berencana melakukan revisi atas rencana bisnisnya khususnya terkait dengan volume produksinya.
Sekretaris Perusahaan PTBA, Apollonius Andwie C mengatakan, lesunya permintaan batubara di pasar internasional membuat produsen batubara nasional perlu memikirkan strategi lain.Terlebih disaat yang sama juga dihadapkan pada penurunan harga yang jatuh lumayan dalam.
Meski begitu pihaknya belum akan mengubah rencana produksinya dan hanya akan melakukan serangkaian efisiensi bisnis untuk menekan cost yang harus dikeluarkan.
“Hingga kuartal I 2020, produksi batubara PTBA mencapai 5,5 juta ton atau turun 2,8 persen dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun sebelumnya,” ujar Apollonius dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (14/7).
Terkait penurunan produksi, menurutnya disebabkan oleh kondisi curah hujan yang cukup tinggi di wilayah tambang perseroan di Tanjung Enim, Sumatra Selatan. Sedangkan, PTBA memiliki target produksi batubara sebesar 30,3 juta ton sepanjang tahun ini atau naik 4 persen dari realisasi tahun lalu yang sebesar 29,1 juta ton.
Namun ia tak menampik bahwa potensi untuk menurunkan target produksi tetap ada di tengah kondisi yang penuh ketidakpastian ini. Leputusan menurunkan produksi akan dikaji dan menyesuaikan dengan perkembangan kondisi pasar. Dia pun berharap harga batu bara dapat membaik di semester kedua ini. “Kalau harga semakin turun, strateginya bagaimana menyesuaikan permintaan pasar. Potensi (produksi) turun tentu ada. Tapi kami lihat pasar ke depan,” jelasnya.
Tidak hanya itu, pihaknya juga mengalami penurunan permintaan. Untuk menekan dampak negatif bagi perseroan, PTBA telah menyiapkan sejumlah strategi bisnis agar bisa bertahan, termasuk mencari negara tujuan ekspor yang baru.
Menurut dia. Walaupun virus corona belum menyebar luas di Indonesia pada kuartal I 2020, namun sejumlah negara tujuan ekspor sudah terdampak. “Beberapa negara seperti China sudah terdampak. Begitu juga India, beberapa pelabuhan di lockdown sehingga mempengaruhi kinerja ekspor kita,” kata Apollonius.
Oleh sebab itu, PTBA mulai melirik beberapa pasar baru untuk ekspor batubara di negara Asia. Termasuk beberapa negara tetangga di kawasan Asia Tenggara seperti Brunei Darussalam, Vietnam, Fillipina dan Thailand, serta Brunei Darussalam.(Red)