Jakarta, Ruangenergi.com – Pembahasan omnibus law RUU Cipta Kerja khususnya klaster ketenagakerjaan yang tidak berpihak pada kepentingan buruh telah memicu rencana para buruh untuk menggelar demo besar-besaran di berbagai daerah, bahkan akan berujung pada migok nasional.
Mereka yang akan demo dan mogok nasional adalah dari buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), KSPI AGN, dan 32 federasi lain.
Aksi tersebut bakal dilakukan secara bergelombang setiap hari di Gedung DPR RI dan DPRD seluruh Indonesia. Dalam demo besar-besaran tersebut sudah terkonfirmasi berbagai elemen masyarakat akan bergabung dengan aksi buruh.
Berbagai elemen yang siap untuk melakukan aksi bersama adalah mahasiswa, petani, nelayan, masyarakat sipil, masyarakat adat, penggiat lingkungan hidup, penggiat HAM, dan lain-lain.
Terkait hal ini, Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) mengaku belum mengeluarkan sikap.
“Hingga saat ini FSPPB belum mengeluarkan sikap terkait hal ini,” kata KaBid. Media FSPPB – Capt. Marcellus Hakeng Jayawibawa saat dihubungi Ruangenergi.com di Jakarta, Sabtu (03/10/2020).
Menurut dia, seluruh pekerja Pertamina akan tetap fokus mendistribusikan produk-produk bahan bakar minyak (BBM) hingga ke seluruh pelosok negeri. Sehingga belum bersikap untuk terlibat dalam hal-hal lain di luar itu.
“Presiden FSPPB telah menegaskan kepada seluruh pekerja agar bisa tetap fokus dalam mendistribusikan BBM ke seluruh pelosok negeri. FSPPB juga akan tetap fokus pada jalur litigasi di MK dan PTUN yang saat ini sedang dilaksanakan,” kata Capt. Hakeng.(SF)