Terungkap! Alasan Prabowo Panggil Dirut Pertamina Mendadak. Catat Ya!

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta Pusat, Jakarta, ruangenergi.com- Presiden Prabowo Subianto memanggil Direktur Utama (Dirut) Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, ke Istana Merdeka hari ini. Pertemuan ini fokus membahas ketersediaan dan distribusi bahan bakar minyak (BBM) ke stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta.

Usai pertemuan, Simon menjelaskan bahwa Pertamina diminta segera menyiapkan alokasi kebutuhan BBM hingga akhir tahun 2025. “Nanti akan dibicarakan antarpertamina, terus badan usaha swasta,” kata Simon,dikutip dari youtube Sekretariat Presiden, Jumat (19/09/2025),di Jakarta.

Ia menambahkan bahwa setelah pertemuan dengan Kementerian ESDM, Pertamina langsung melanjutkan rapat internal untuk menghitung kebutuhan alokasi hingga akhir tahun.

Mekanisme Bisnis dan Transparansi

Terkait mekanisme bisnis antara Pertamina dan SPBU swasta, Simon menegaskan prosesnya akan dilakukan secara terbuka. “Kita udah minta untuk… dilakukan mekanisme open book supaya bersama-sama,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa Pertamina tidak mengambil keuntungan dari situasi ini. Sebaliknya, BUMN tersebut menjalankan mandat utama untuk menjaga ketahanan energi nasional. Simon juga memastikan harga BBM untuk konsumen tidak akan berubah.

Impor Tambahan dan Kualitas Terjamin

Untuk memenuhi kebutuhan pasokan hingga akhir tahun, Pertamina bersama badan usaha swasta sedang menyiapkan langkah impor tambahan. Volume impor akan disesuaikan dengan laporan kebutuhan dari setiap badan usaha. “Iya, karena hanya sampai akhir tahun kan, 2025,” kata Simon, “2026 nanti dipastikan.”

Selain menjamin kecepatan pasokan, Simon memastikan kualitas BBM yang didistribusikan akan tetap sesuai standar. “Nanti kan standarnya sesuai spesifikasi Dirjen Migas,” jelasnya. Pertamina berkomitmen penuh untuk menjaga konsistensi mutu BBM sebagai bentuk tanggung jawab kepada masyarakat.