Jakarta, Ruangenergi.com – Forum Serikat Pekerja BUMN menggelar apel gabungan di Lapangan Stasiun Gambir Jakarta dalam rangka Hari Buruh Internasional yang dikenal sebagai May Day pada hari Rabu 1 Mei 2024 pukul 16.00 Wib.
Apel kegiatan tersebut dipimpin Ketua Serikat Pekerja PT KAI (Persero), Edy Suryanto yang didapuk sebagai pembina Apel, dihadiri kurang lebih 1.000 orang perwakilan Serikat Pekerja dari Forum Serikat Pekerja BUMN.
Menurutnya, May Day yang dirayakan pada tanggal 1 Mei itu untuk menghormati pemogokan umum yang berpuncak pada peristiwa Haymarket pada tahun 1886.
“Ini menandakan perjuangan gerakan buruh untuk kondisi kerja yang lebih baik, upah yang adil, hak-hak pekerja dan upaya dalam mendorong kemajuan sosial,” ujar Edy yang juga Ketua Umum SP KAI ex officioPresiden Federasi SP Perkeretaapian.
Lebih jauh ia menyebutkan, bahwa pekerja memiliki peran yang besar Tidak hanya sebagai penggerak pelaku utama ekonomi, tetapi juga sebagai penggerak pembangunan.
“Di seluruh dunia, kita melihat para pekerja memperjuangkan keadilan ekonomi, melawan eksploitasi, dan hak untuk berserikat,” katanya.
Ia juga menyampaikan bahwa apel ini bukan hanya kegiatan yang terkait dengan Hari Buruh Internasional, namun akan ada kegiatan besar positif lagi yang akan dilaksanakan untuk mendukung perjuangan para pekerja BUMN.
“Hanya saja bentuk kegiatan dan kapan kegiatan tersebut dilaksanaan belum bisa kita disampaikan,” ujarnya.
Usai Apel para Ketua Serikat Pekerja Forum BUMN yang pada kesempatan ini di hadiri oleh M.Abrar Ali, Ketua DPP Serikat Pekerja PT PLN (Persero) yang juga Sekjend Federasi SP BUMN, Ari Gumelar Ketua Serikat Pekerja PT Pertamina (Persero), Ketut Suhardiono Ketua Umum SP Pegadaian, dan Rudy Handoko Ketua Umum SP PT INKA melakukan press confrence dan memberikan pernyataan sikap sebagai berikut:
Pertama, BUMN sebagai cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak, seluruh kepentingan publik harus melalui peran BUMN oleh karena itu seluruh Serikat Pekerja BUMN sepakat menolak adanya privatisasi. Privatisasi BUMN membuat berubahnya peran BUMN beralih/diambil alih swasta.
Kedua, penugasan pada perusahaan perkeretaapian harus equaltreatment sehingga seimbang antara beban penugasan dgn kondisi keuangan koorporasi, bebaskan track Acces Charge (TAC).(SF)