Tim ITB Terbang ke India, Cari Cara Ubah Sumur Migas Jadi Mesin Listrik Hijau

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta Pusat,Jakarta, ruangenergi.com– Sumur migas yang sudah tak lagi berproduksi ternyata tidak selalu menjadi bangkai industri. Menurut pakar migas dan panas bumi, Rudi Rubiandini, sumur-sumur tua yang masih menyimpan panas bumi bisa disulap menjadi sumber listrik ramah lingkungan lewat teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP).

“Bayangkan, sumur migas idle yang selama ini dianggap tidak berguna, bisa kita konversi jadi sumber energi bersih. Khan challenging banget,” ujar Rudi, bercerita kepada ruangenergi.com dalam bincang santai virtual, Rabu pagi (03/09/2025), di Jakarta.

Konsep ini dikenal dengan istilah geothermal co-production. Prinsipnya, memanfaatkan panas tersisa di reservoir sumur migas untuk menghasilkan uap atau fluida panas yang kemudian bisa menggerakkan turbin pembangkit listrik. Teknologi ini dinilai lebih murah dibanding eksplorasi panas bumi dari nol, karena memanfaatkan infrastruktur migas yang sudah ada.

Langkah konkret pun mulai dijalankan. Tim riset Institut Teknologi Bandung (ITB) saat ini tengah berada di India untuk menjajaki peluang kerja sama sekaligus melakukan studi lapangan. India dipilih karena negeri itu memiliki ribuan sumur migas tua yang tersebar di berbagai wilayah, mulai dari Assam, Gujarat hingga Rajasthan, yang diyakini masih menyimpan potensi energi panas bumi.

Rudi menekankan, jika proyek ini sukses di India, Indonesia bisa langsung mengadaptasi pengalaman tersebut. “Indonesia punya puluhan ribu sumur migas tua, dan sebagian masih cukup panas. Kalau teknologi ini terbukti berhasil, kita bisa menjadi pemain besar dalam inovasi konversi migas ke energi hijau,” katanya.

Upaya ini sejalan dengan agenda transisi energi di kedua negara, di mana India dan Indonesia sama-sama memburu target bauran energi terbarukan yang lebih besar dalam dekade mendatang.