Jakarta,ruangenergi.com-Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) punya 4 strategi untuk 1 juta BOPD dan 22 Bcfpd.
Keempat strategi itu adalah:
1. improving existing asset
2. Percepatan resources to production
3. Waterflood dan EOR
4. Eksplorasi dan MNK
“Kalau bicara produksi di 2021, fokusnya di strategi 1 yakni bagaimana target drilling dan workover bisa dicapai. Awal 2021 sedikit terlambat dengan beberapa kendala termasuk pembatasan aktivitas akibat pandemi, di awal semester 2 mulai on track, kalaupun nanti tidak tercapai 100% jumlah drilling dan WO dari yg ada di WP&B diharapkan bisa dekat ke 90% lah,” kata Deputi Perencanaan SKK Migas Benny Lubiantara kepada ruangenergi.com,Rabu (06/10/2021) di Jakarta.
Benny menambahkan,untuk WK Rokan sendiri trend nya sejak Agustus terus meningkat akibat transisi yang mulus dan kegiatan drilling yang masif, diharapkan produksi di bulan Desember bisa mencapai 167 ribu bopd, dibanding 159 ribu bopd di Agustus.
“Terkait 4 strategi diatas, Pak Menteri membentuk Task Force untuk mengawal implementasinya. Ada 5 Task Force;
1. Percepatan POD
2. Percepatan Drilling
3. EOR
4. Fiskal
5. Migas Non Konvensional
TF secara regular meng update progres masing2 ke Pak Menteri, kendala dan solusi yang perlu segera dibuat. 1. Percepatan POD (Fatar Yani)
2. Percepatan Drilling (Julius)
3. EOR (Benny)
4. Fiskal (Arief Handoko)
5. MNK (Bramantyo, VP di SKK Migas),” ungkap Benny.