Jakarta,ruangenergi.com- PT Timah Tbk (TINS) melaporkan produksi bijih timah tahun 2021 sebesar 24.679 ton Sn atau turun 38% dari tahun sebelumnya sebesar 39.757 ton SN, di mana sebesar 46% berasal dari penambangan darat dan 54% dari penambangan laut.
Pada tahun yang sama (2021), produksi logam timah hanya mencapai 26.456 Mton atau turun 42% dari tahun 2020 sebesar 45.698 Mton. Dengan rerata harga jual logam timah yang melesat 89% menjadi US$ 32.619, perseroan membukukan penjualan logam timah sebesar 26.602 MTon atau turun 52% dari tahun sebelumnya sebesar 55.782 MTon.
Melesatnya harga komoditas timah di pasar internasional menjadi sebuah kesempatan istimewa bagi perseroan, karena dengan biaya produksi yang rendah, perseroan mampu menjual kondisinya di harga yang siginfikan.
Emiten timah ini membukukan laba bersih senilai Rp 1,30 triliun di tahun lalu.TINS membukukan pendapatan senilai Rp 14,60 triliun, menurun 4% dari pendapatan di tahun 2020 sebesar Rp 15,21 triliun.