Jakarta, Ruangenergi.com – Meningkatkan kapasitas masyarakat guna mencapai kemandirian ekonomi merupakan salah satu komitmen PT Antam Tbk (Antam), anggota Holding Industri Pertambangan MIND ID, yang dilaksanakan di setiap wilayah operasi perusahaan. Tak terkecuali di wilayah Sulawesi Tenggara, Antam yang memiliki tambang dan pabrik pengolahan komoditas nikel itu turut berpartisipasi dalam peningkatan kemandirian masyarakat pesisir.
Direktur Sumber Daya Manusia Antam, Basar Simanjuntak mengatakan bahwa perusahaannya senantiasa berkomitmen untuk bersinergi, bersatu, dan bergotong royong dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
“Program pemberdayaan masyarakat berbasis ekonomi berkelanjutan kepada nelayan Pomalaa, Sulawesi Tenggara yang dilakukan sejak tahun 2017 merupakan salah satu upaya yang dilakukan Antam guna meningkatkan kemandirian perekonomian nelayan di wilayah Pomalaa,” kata Basar.
Ia menyebut, saat ini Antam bersinergi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Kolaka dan Yayasan Bahari (YARI) telah menyiapkan beberapa program yang akan dijalankan secara bertahap diantaranya: penguatan kapasitas anggota kelompok nelayan melalui berbagai kegiatan pelatihan inovasi teknologi udang vaname dengan metode bioflok dan rumput laut metode JAGA (Jaring Alga), Pembuatan Sentra Budidaya udang vaname dan ekowisata, dan memberikan bantuan peralatan tangkap ikan (jaring/waring) kepada nelayan
“Hingga saat ini sudah ada 5 Kelompok Nelayan dari 3 desa/kelurahan yang beranggotakan 438 orang telah menerima manfaat atas program yang dilakukan Antam. Kami pun terus meningkatkan pembinaan nelayan pesisir melalui berbagai program yang telah disiapkan,” jelasnya.
Basar menjelaskan bahwa program peningkatan kapasitas nelayan Pomalaa yang dilakukan Antam dilakukan secara berkelanjutan sebagai bagian dari rencana dalam jangka panjang demi meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat melalui pemanfaatan potensi sumber daya alam serta peningkatan kapasitas nelayan di Pomalaa.
“Semoga sinergi pengembangan kapasitas nelayan yang dilakukan Antam di Sulawesi Tenggara ini akan terus berkembang dan mampu mencetak nelayan-nelayan mandiri di Pomalaa,” tutupnya. (Red)