SKK Migas

Tingkatkan Sistem Pengadaan Hulu Migas, IPA Dukung Percepatan Tender

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, Ruangenergi.com – Setelah mengeluarkan procurement list 2021 pada awal Januari 2021, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bekerjasama dengan IPA (Indonesian Petroleum Association) untuk percepatan penyelesaian proses tender, memperkuat sinergi dan kolaborasi dengan semua stakeholder terkait.

Pihaknya menyebutkan bahwa proses pengadaan barang dan jasa yang cepat, merupakan salah satu langkah yang diusahakan SKK Migas untuk mengawal agar program kerja tahun 2021 dapat dilakukan tepat waktu.

Kerjasama dengan IPA dilakukan bersama Komite SCM IPA sebagai salah satu asosiasi kunci pemangku kepentingan industri hulu migas di Indonesia, untuk mengusahakan agar proses pengadaan dapat dilakukan dengan cepat untuk mendukung keberlanjutan produksi dan operasi di lapangan, mencari berbagai terobosan untuk meningkatkan efisiensi biaya operasi dari empat komoditas utama hulu migas.

Ketua Komite SCM IPA, Fery Sarjana, mengungkapkan komitmen dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk memberikan dukungan penuh kepada SKK Migas guna memenuhi target Pemerintah di tahun 2021 maupun jangka panjang 2030.

“Kewajiban untuk merealisasikan target 1 juta BOPD dan 12 BSCFD tidak hanya menjadi tugas Pemerintah. Kami para KKKS juga berkewajiban untuk mendukungnya, karena jika target tersebut tercapai akan berdampak positif bagi kelangsungan bisnis hulu migas hal ini KKKS. Komite SCM IPA mendukung upaya percepatan penyelesaian proses tender, memperkuat sinergi dan kolaborasi dengan semua stakeholder terkait,” tutur Fery, (25/02).

Sementara, Kepala Divisi Pengelolaan Pengadaan Barang dan Jasa SKK Migas, Erwin Suryadi, pada kesempatan terpisah menyampaikan apresiasi atas dukungan IPA. SKK Migas akan terus berkomitmen dan bertransformasi meningkatkan perbaikan kinerja yang lebih baik.

“Dukungan dari Komite SCM IPA adalah kabar yang sangat menggembirakan, karena kebijakan SKK Migas dalam hal pengadaan barang dan jasa akan berjalan dengan baik jika para pimpinan SCM KKKS melaksanakannya,” katanya.

Ia menambahkan, rencana jangka panjang industri hulu migas untuk memproduksi 1 juta minyak per hari (Barrels of Oil Per Day/BOPD) dan gas 12 miliar standar kaki kubik per hari (Billion Standard Cubic Feet per Day/BSCFD) pada tahun 2030 membutuhkan investasi yang sangat besar, diperkirakan mencapai US$ 250 miliar dari tahun 2021 sampai 2030.

Untuk tahun 2021 daftar pengadaan barang dan jaya yang sudah ditetapkan sebanyak 1.482 paket pengadaan dengan keseluruhan nilai proyek sebesar US$ 6,051 miliar.

Sebagai informasi, besarnya investasi tersebut membutuhkan sistem pengadaan barang dan jasa yang efektif, efisien dan mampu menjadi daya ungkit yang kuat guna menggerakan industri hulu migas. Fungsi Pengelolaan Pengadaan Barang dan Jasa SKK Migas dan supply chain management (SCM) KKKS akan memainkan peran yang signifikan.