Jakarta,ruangenergi.com–Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat komitmen kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) minyak dan gas (migas) bp Indonesia untuk wilayah kerja Mutuari Wiriagar Berau dengan plan of development (PoD) Tangguh Train III US$8,9 miliar dan plan of development (PoD) Ubadari US$2 miliar.
Tangguh LNG merupakan suatu pengembangan dari enam lapangan gas terpadu yang terletak di wilayah Kontrak Kerja Sama (KKS) Wiriagar, Berau dan Muturi di Teluk Bintuni, Papua Barat
“Untuk WK Muturi Wiriagar Berau dapat kami laporkan bahwa:
1. POD Tangguh Train III (on progress) US$8.9 miliar
2. POD Ubadari US$2 miliar,” kata Pelaksana Tugas Kepala Divisi Komunikasi dan Program SKK Migas Muhammad Kemal kepada ruangenergi.com, Selasa (01/11/2022) di Jakarta.
Tangguh mulai berproduksi pada tahun 2009, hanya empat tahun setelah memperoleh persetujuan dari Pemerintah. Kini, Tangguh telah beroperasi sesuai kapasitasnya, dan pengembangan sedang berlangsung untuk menambah satu kilang LNG baru (Train 3) lagi di Tangguh.
Terkait dengan WK Agung I dan Agung II, Kemal menuturkan adanya komitmen pasti 3 tahun pertama US$5 juta dan komitmen kerja US$29,5 juta.
Blok Agung I mencakup wilayah seluas 6.656 km2 laut dalam lepas pantai Bali dan Jawa Timur, sedangkan Blok Agung II berlokasi di laut dalam lepas pantai Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat dan Jawa Timur meliputi wilayah seluas 7.970 km2. Wilayah ini belum tereksplorasi namun mempunyai potensi sumber daya gas yang potensial, dan dekat dengan wilayah dengan permintaan gas yang meningkat.