Jakarta, Ruangenergi.com – Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Evy Haryadi mengatakan peningkatan transaksi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) terjadi di Bali dan wilayah timur Jawa. Hal ini berbanding terbalik dengan wilayah barat Pulau Jawa yang tidak terlalu signifikan, karena tidak terlalu banyak tempat wisatanya.
“Dari pemantauan sementara, terutama (transaksi) yang tinggi adalah yang menuju ke tempat-tempat wisata. Kalau di Jawa tentunya yang mengarah ke timur seperti di Bali kelihatannya peningkatannya cukup (tinggi), karena di Bali adalah tempat tujuan wisata,” kata Haryadi di PLN UIP2B Jamali, Depok, Jawa Barat, Jumat (27/12/2024).
Menurut Haryadi, pertumbuhan pergerakan kendaraan listrik, yang pada Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 sekitar 2.700 kendaraan listrik yang beroperasi, maka di tahun ini diperkirakan menembus angka sekitar 5.600 kendaraan listrik.
“Jadi, sekitar 2,5 kali tumbuh. Kami mencatat peningkatan transaksi pengisian daya kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) pada hari ke-7 siaga Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) dibandingkan periode yang sama tahun lalu mengalamipeningkatan. Meningkat 4,2 kali lipat dibanding periode Nataru tahun lalu sebanyak 3.966 transaksi,” paparnya.
Tidak hanya jumlah transaksi, lanjut dia, PLN juga mencatatkan kenaikan konsumsi energi untuk pengisian daya EV. Pada Nataru tahun lalu, jumlah energi tercatat 81.102 kWh, sedangkan tahun ini mencapai 400.783 kWh, terjadi peningkatan hampir 500 persen.
“Untuk mendukung lonjakan pengguna EV, kami telah menyiapkan 3.069 unit SPKLU yang tersebar di 2.906 lokasi strategis di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Khusus di jalur utama Trans Jawa-Sumatra, lanjut dia, tersedia 500 unit SPKLU di 297 lokasi. Sementara di Jawa Tengah dan Yogyakarta, PLN telah menyediakan 222 unit SPKLU di 141 titik lokasi, termasuk 53 unit di 22 rest area sepanjang tol Jawa Tengah.
“Jadi, sudah dipastikan bahwa kami bisa melayani pergerakan ini, untuk kebutuhan Nataru (Natal dan Tahun Baru) ini. Untuk rekan-rekan yang ingin melakukan pergerakan dengan EV jangan khawatir,” tutup Haryadi.(SF)