Jakarta, Ruangenergi.com – PT PGN Tbk sebagai Subholding Gas PT Pertamina (Persero) terus berupaya meningkatkan kinerja operasional dengan menunjukkan tren positif pada Triwulan III 2021.
Direktur Utama PGN, M. Haryo Yunianto, mengatakan bahwa Subholding gas group berhasil membukukan pendapatan sebesar US$ 2.254,3 juta, Laba Operasi sebesar US$ 326 juta dan juga berhasil meraih peningkatan laba diatribusikan ke induk menjadi US$ 286,2 juta, yang meningkat dibandingkan periode yang sama pada tahun 2020 sebesar US$ 53,3 juta.
Ia menjelaskan, pada Triwulan III 2021, PGN dapat menjaga peningkatan kinerja operasional dengan tren positif melalui upaya-upaya strategis yang diambil oleh Perseroan ditengah ketidakpastian kondisi global dan nasional akibat pandemi.
Kinerja tersebut dibukukan dari kinerja volume niaga gas selama periode Januari – September 2021 sebesar 873 BBTUD dan naik jika dibandingkan volume niaga gas Triwulan III 2020 sebesar 812 BBTUD (YoY). Sementara, untuk volume transmisi pada periode yang sama tahun 2021 sebesar 1.238 MMSCFD.
Selain itu, lanjutnya, PGN juga berhasil mencetak volume upstream sebesar 6,46 MMBOE, Regasification sebesar 88 BBTUD, LPG Processing sebesar 101 TPD, dan Oil Transport sebesar 9.301 BOEPD.
Selain itu, Perseroan juga mampu meningkatkan pangsa pasar melalui penambahan jumlah pelanggan di berbagai sektor dan sampai Triwulan III 2021 telah melayani lebih dari 600.000 pelanggan dengan cakupan jaringan pipa gas bumi sepanjang lebih dari 10.760 km.
“Dengan semangat energizing you, PGN berusaha mengoptimalkan setiap peluang gas bumi melalui program gasifikasi untuk jargas, kilang, pembangkit listrik, industri tertentu, retail dan industri tertentu, sektor maritim dan darat, yang merupakan fokus perusahaan saat ini dan ke depan,” ungkap Haryo, (01/11).
Lebih jauh, ia menambahkan, lewat program restrukturisasi tersebut, menunjukkan perkembangan positif terhadap peningkatan kinerja.
“Program restrukturisasi Holding Migas juga telah menunjukkan perkembangan positif bagi peningkatan kinerja Subholding Gas, termasuk integrasi dan optimalisasi layanan energi di dalam grup Holding Migas,” papar Haryo.