Upaya Merdeka Copper Gold Dukung Pencapaian SDGs

Jakarta, ruangenergi.com – Perusahaan tambang nasional yang mengeksplorasi, mengekstraksi, dan memproduksi emas, perak, tembaga, dan mineral lain, PT Merdeka Copper Gold Tbk (kode emiten: MDKA) atau Merdeka berkomitmen mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Komitmen tersebut ditunjukkan melalui operasional anak perusahaan yang tersebar di tiga pulau di Indonesia untuk meminimalkan dan memulihkan dampak lingkungan dari operasi tambang. Head of Corporate Communications MDKA Tom Malik mengatakan, Merdeka memprioritaskan pencapaian beberapa tujuan SDGs di bidang lingkungan dan kesetaraan gender.

Untuk lingkungan, Merdeka memberikan dukungan terhadap tujuan SDG poin 6 Air Bersih dan Sanitasi, SDG poin 13 Penanganan Perubahan Iklim, dan SDG poin 15 Ekosistem Daratan. Kemudian di bidang sosial, Merdeka memprioritaskan SDG poin 5, yakni pencapaian kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan di berbagai sektor.

Dalam mendukung pencapaian SDG poin 6, Merdeka menerapkan program pengelolaan air. Program ini bertujuan untuk mengurangi penggunaan air, mengolah limbah, serta memanfaatkan air hujan. Merdeka, lanjut Tom, memastikan air yang digunakan dalam operasi tambang tidak berdampak pada ketersediaan air bersih bagi masyarakat di sekitar wilayah operasi.

Merdeka juga menerapkan sistem air proses tertutup dalam pemrosesan bijih di Tambang Emas Tujuh Bukit, Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim), dengan membangun serangkaian kolam penampung air hujan. Perusahaan pun tidak perlu mengambil air dari dari sungai atau air tanah.

Selain itu, sebelum dilepas ke lingkungan, Merdeka memastikan air sisa tambang aman setelah melalui tahapan pengolahan air yang canggih.

“Ini membuktikan bahwa pengelolaan air yang efektif dan ramah lingkungan dapat diterapkan di sektor tambang. Terlebih, sektor ini dikenal sebagai industri dengan kebutuhan air tinggi,” papar Tom.

Untuk pencapaian SDG poin 13, Merdeka memiliki roadmap komitmen pencapaian nol bersih emisi atau net zero emission (NZE) pada 2050. Komitmen ini sejalan dengan upaya pemerintah yang menargetkan NZE tercapai pada 2060 atau lebih cepat.Dalam menjalankan Tambang Emas Tujuh Bukit, contohnya, perusahaan menggunakan 100 persen sumber energi terbarukan dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang, Jawa Barat (Jabar).

Merdeka juga sedang menjajaki pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) melalui penggunaan biosolar B35 untuk bahan bakar alat berat, studi penggunaan pembangkit listrik tenaga air, dan pembangkit listrik tenaga surya di beberapa operasi tambangnya.

“Merdeka secara aktif turut serta berkontribusi dalam upaya mengurangi emisi GRK. Hal ini diwujudkan dalam pelaksanaan penilaian dampak perubahan iklim dan penyusunan road map serta implementasinya dalam mencapai Komitmen Nol-Bersih untuk mengurangi emisi GRK,” jelas Tom.

Untuk memandu proses tata kelola, strategi, dan pelaporan perubahan iklim, imbuhnya, Merdeka menggunakan panduan Task Force on Climate-related Financial Disclosures atau TCFD.

Pada dukungan SDG poin 15, Merdeka memiliki program rehabilitasi lahan tambang melalui rehabilitasi progresif. Kegiatan tersebut dilakukan dengan menanam kembali vegetasi lokal di area yang telah selesai ditambang.

“Merdeka telah mereboisasi lahan kompensasi sebesar 3.113,5 ha hingga pertengahan 2024. Perusahaan juga menanam lebih dari 1 juta bibit pohon dan 5.500 mangrove di beberapa area,” ungkap Tom.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *