Jakarta, ruangenergi.com- Memasuki tahun 2025, di bulan Januari ini Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bekerja keras menyiapkan dengan pasti alokasi kargo gas alam cair/LNG (Liquefied Natural Gas) untuk kebutuhan domestik.
Hingga saat ini, SKK Migas masih utak-utik kalkulator untuk menghitung jadwal dan besaran kargo LNG Januari hingga Desember 2025.
“Kebutuhan kargo LNG untuk domestik pada bulan Januari 2025 ini sudah disiapkan dan bisa dipenuhi, mengenai jadwal dan besarannya masih dibahas.Volumenya masih difinalisasi di tim. Februari sampai Desember juga sedang disiapkan untuk dipenuhi,” kata Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas Kurnia Chairi dalam bincang santai virtual bersama ruangenergi.com pada awal tahun 2025, Kamis (02/12/2025), di Jakarta.
Intinya, lanjut Kurnia, tidak ada masalah, prioritas pemanfaatan gas bumi untuk kebutuhan domestik guna mendukung ketahanan energi,”ungkap Kurnia.
Dalam catatan ruangenergi.com, untuk memenuhi kebutuhan akan gas, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) dikabarkan menyetujui permohonan dari Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) sebanyak 3 (tiga) kargo LNG dialokasikan bagi PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)/PLN di Januari 2025 mendatang.
Kargo LNG tersebut diputuskan guna memenuhi permintaan PLN dan PGN akan gas yang kurang akibat menurunnya pasokan dari sumber pipa gas dari Sumatera Selatan.
“Persetujuan 3 kargo itu rinciannya, satu setengah kargo untuk PLN dan sisanya untuk PGN. Dikirim Januari 2025 mendatang. Persetujuan akhir November lalu,” kata sumber ruangenergi.com, Senin (23/12/2024).
Di sisi lain, Direktur Manajemen Risiko PT PLN (Persero), Suroso Isnandar membeberkan PLN mungkin mengalami kekurangan kargo gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) tahun depan, dari jumlah kebutuhan yang mencapai 96 kargo. Sedangkan, kata Suroso, besaran produksi sudah dialokasikan untuk tahun ini. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) tahun ini mengalokasikan 76 kargo LNG untuk PLN.
“Tahun depan, mau tidak mau, kebutuhan PLN mencapai 96 kargo LNG. Sementara produksi kita sudah dialokasikan sehingga PLN ada kemungkinan kekurangan kargo LNG di tahun depan,” ujarnya di acara Bisnis Indonesia Economy Outlook 2025 pada Selasa (10/12/2024),di Raffles Hotel, Jakarta Selatan.