Indramayu, Jawa Barat, ruangenergi.com – Industri hulu migas tidak hanya bicara soal energi, tetapi juga masa depan sumber daya manusia. Komitmen itu ditunjukkan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) bersama PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) lewat Program Penguatan Ekosistem Vokasi Riau yang resmi diluncurkan Senin (1/9) di Indonesia Drilling Training Center (IDTC), Indramayu, Jawa Barat.
Program ini menjadi wadah bagi generasi muda Riau untuk mendapat pelatihan teknis migas dengan standar industri. Selama dua bulan, peserta akan digembleng di ruang kelas hingga simulasi lapangan, lalu mengikuti sertifikasi dan magang di PDSI.
“Program ini bukan sekadar pelatihan, tapi investasi jangka panjang untuk keberlanjutan industri hulu migas,” ujar Yanin Kholison, Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Sumbagut.
Fasilitas Bertaraf Industri
Berlokasi di Desa Kaplongan, Kecamatan Kedokan Bunder, IDTC berdiri dengan fasilitas lengkap: ruang kelas, asrama, dapur, laundry, ruang olahraga, hingga simulator pengeboran. “Saya senang berada di sini. Fasilitasnya bagus, makanan juga enak,” kata Putra Albiansyah, peserta asal Duri, Riau.
Sejak hampir dua dekade, IDTC menjadi pusat pengembangan kompetensi pekerja drilling PDSI. Kini, pusat pelatihan ini juga membuka ruang bagi talenta muda Riau untuk menyiapkan diri masuk ke industri migas.
Dukungan Penuh untuk Energi Nasional
Corporate Secretary PHR, Eviyanti Rofraida, menegaskan pentingnya regenerasi tenaga kerja migas lokal. “Kami harus menyiapkan generasi muda Riau agar mampu melanjutkan operasi migas, dari teknis hingga manajerial. Siapa lagi yang akan membangun Riau kalau bukan mereka?” tegasnya.
Senada, VP Corporate Secretary & Legal Counsel PDSI, Rian Dhanisaputra, menyebut IDTC kini semakin berkembang menjadi pusat vokasi. “Kami siap mendukung program PHR. Terima kasih atas kepercayaannya,” ujarnya.
Direktur Utama Pertamina Drilling, Avep Disasmita, menekankan bahwa vokasi migas sejalan dengan visi Presiden Prabowo untuk memperkuat ketahanan energi nasional. “Keberlanjutan energi harus diiringi keberlanjutan kompetensi tenaga kerja lokal,” katanya.
Dinas Tenaga Kerja Provinsi Riau pun menyambut positif. “Kami berharap lulusan vokasi ini bisa langsung terserap industri. Sesuai amanat Gubernur, mari kita kurangi pengangguran,” ungkap Bambang Rusdianto, Kabid Penempatan Tenaga Kerja Disnaker Riau.
Lebih dari Sekadar Pelatihan
Melalui program ini, PHR dan PDSI bukan hanya menyiapkan tenaga kerja, tetapi juga membangun ekosistem vokasi yang kolaboratif. Dengan semangat Creating Shared Value, keduanya mendorong tumbuhnya ekonomi lokal, kemandirian masyarakat, serta keterhubungan erat antara industri dan dunia pendidikan.
Kolaborasi ini diharapkan menjadi tonggak penting lahirnya generasi baru SDM migas yang siap menjaga energi Indonesia tetap tangguh dan berdaya saing.