Volunteer PLN Donasikan Mainan Masih Layak untuk Anak Penyintas Bencana

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, Ruangenergi.com – Para pegawai PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya mendonasikan mainan yang masih layak digunakan kepada penyintas bencana terutama anak-anak. Hal ini sekaligus dilaksanakan dalam rangka Hari Anak Nasional yang jatuh pada tanggal 23 Juli. Selain penyintas bencana, mainan terkumpul juga akan didonasikan kepada siswa TK Sekolah Anak Jalanan.

Donasi mainan ini menjadi salah satu program Employee Volunteering Program (EVP) PLN Peduli. Melalui EVP, pegawai PLN diminta aktif dalam melakukan aksi kebaikan secara sukarela yang berdampak langsung pada penerima manfaat di sekitarnya.

Menurut General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, Doddy B. Pangaribuan, aksi donasi mainan ini berlangsung selama 2 minggu dimulai tanggal 14 Juli 2023 di kantor induk maupun seluruh kantor unit pelaksana di wilayah kerja PLN UID Jakarta Raya.

“Total ada 18 titik pengumpulan donasi mainan dan mainan ini nanti akan disalurkan kepada anak-anak penyintas bencana melalui BPBD dan rencananya juga akan kita bagikan kepada adik-adik TK Sekolah Anak Jalanan yang membutuhkan,” ungkap Doddy.

Ia menambahkan, program EVP bukan hanya pengumpulan mainan saja. Kardna sebelumnya ada juga EVP yang dikoordinasikan untuk dilakukan serentak diantaranya pengumpulan buku layak baca dan bersih-bersih Sungai Ciliwung.

“EVP ini tidak terbatas pada yang dikoordinir serentak, di luar itu pegawai bisa secara mandiri menjadi volunteer kebaikan di lingkungannya,” tambah Doddy.

Sementara salah satu volunteer PLN, Dian Mahendra mengatakan, mainan yang dikumpulkan tidak terbatas umur selama masih utuh dan layak. Kepedulian ini merupakan wujud rasa simpatik dan membantu mengobati trauma pada anak penyintas bencana yang baru saja dialami.

“Semoga bisa membantu menyenangkan adik-adik pasca bencana ataupun adik-adik yang tidak memiliki kemampuan membeli mainan,” ungkap Dian.

Ahmad Fauzan juga mengungkapkan hal yang sama mengapa berkontribusi sebagai volunteer. Fauzan menambahkan bahwa mainan anak-anak yang sudah tidak dimainkan karena anak sudah beranjak besar tentunya lebih bermanfaat diberikan kepada yang membutuhkan daripada disimpan.(SF)