Jakarta, ruangenergi.com- Kepala SKK Migas Djoko Siswanto keluhkan adanya beberapa isu gangguan di masyarakat terutama di Selat Madura di mana para preman-preman itu melakukan pemerasan terhadap K3S yang melakukan kegiatan eksplorasi seismik dimana rumpon-rumpon, diberita acara dinyatakan tidak ada rumpon di situ.
“Tetapi masyarakat melakukan ancaman kalau tidak diganti bahkan kita sudah mengganti 1 (satu) rumpon itu 6 juta sampai 30 juta rupiah bahkan. Nah ini jumlahnya mereka menyampaikan ribuan. Padahal faktanya malah tidak ada begitu,” urai Djoko menjelaskan betapa K3S diganggu preman-preman.
Djoko menilai, hal tersebut mengganggu kenyamanan investor datang melakukan kegiatan eksplorasi di wilayah-wilayah perairan, khususnya di Selat Madura.
“Kami memohon bantuan Bapak-Ibu sekalian Komisi DPR RI bersama stakeholder terkait TNI-Polri, tokoh-tokoh daerah untuk bisa membantu kami memberikan pengertian kepada masyarakat yang tidak bertanggungjawab ini melakukan pemerasan di lapangan,” ucap Djoko menyampaikan permohonan agar dibantu DPR dan stakeholder terkait.