Ambon, ruangenergi.com — Upaya memperkuat sinergi lintas sektor di wilayah operasi baru mendorong Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina bersama SKK Migas melakukan rangkaian kunjungan ke sejumlah instansi strategis di Maluku pada 10–11 November 2025. Delegasi bertemu dengan Pangdam XVI/Pattimura, Komando Daerah Angkatan Laut (Kodaeral) Ambon, serta Kapolda Maluku.
Kunjungan dipimpin Staf Ahli SKK Migas Bidang Kemaritiman Laksda Julius Widjojono dan Direktur Pertamina Hulu Energi (PHE) Binaiya Muhamad Arifin, bersama jajaran manajemen Regional Indonesia Timur dan SKK Migas. Rangkaian pertemuan ini ditujukan untuk memperkuat dukungan keamanan dan operasional di Wilayah Kerja (WK) Binaiya yang berada di Pulau Seram.
Dalam audiensi, SKK Migas dan PHE Binaiya memaparkan rencana kerja wilayah baru tersebut. Tahun ini, Pertamina memperoleh WK baru di Perairan Maluku, khususnya Seram Bagian Timur.
“Pada 2026 kita akan memulai survei geologi dan dilanjutkan kegiatan seismik pada tahun berikutnya,” ujar Arifin. WK Binaiya akan dioperatori Pertamina bersama dua mitra, yakni Petronas (Malaysia) dan SK Earton (Korea Selatan).
Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Putranto Gatot Sri Handoyo mengapresiasi langkah sinergi tersebut dan berharap pelibatan TNI dapat berlangsung berkelanjutan. Ia menilai keterlibatan Kodim setempat penting untuk memastikan iklim operasi yang aman dan kondusif.
Dukungan senada datang dari Laksamana Muda TNI Hanarko Djodi Pamungkas, Komandan Kodaeral Ambon. TNI AL menyatakan kesiapan memperkuat pengamanan dengan memaksimalkan Pos AL di sekitar lokasi operasi. Djodi juga menyebut kondisi perairan Seram Timur relatif kondusif serta memiliki potensi budidaya kerang darah yang dapat menjadi nilai tambah sosial-ekonomi masyarakat. Saat ini sudah terdapat dua KKS yang beroperasi di Pulau Seram, yakni Citic Seram Energy Limited dan Kalrez Petrolium (Seram) Ltd. Kehadiran WK Binaiya diharapkan memperkuat geliat industri migas di Maluku.
Dukungan penuh juga disampaikan Kapolda Maluku Irjen Pol Dadang Hartanto, yang menegaskan komitmen kepolisian dalam mengamankan seluruh kegiatan PHE Binaiya. “WK Binaiya adalah aset migas strategis. Polda Maluku siap memastikan seluruh operasi berjalan aman dan lancar,” ujarnya. Ia menekankan pentingnya pemberdayaan masyarakat lokal serta koordinasi erat Pertamina dengan pemerintah provinsi.
Arifin menutup rangkaian kunjungan dengan menyampaikan apresiasi atas dukungan TNI dan Polri. “Kami berkomitmen menjalankan operasi migas secara aman, efisien, dan berkelanjutan. Dukungan para pemangku kepentingan menjadi fondasi bagi keberhasilan WK Binaiya,” katanya. Ia berharap sinergi tersebut dapat terus diperkuat dalam mendukung ketahanan energi nasional dan memberikan dampak ekonomi nyata bagi masyarakat Maluku.













