Wow! 500 BCF dan Split High Risk Ditawarkan Pemerintah, Cari Tahu Ya

Jakarta, ruangenergi.com – Indonesia memiliki kekayaan yang melimpah dalam hal minyak dan gas bumi. Salah satu buktinya adalah Wilayah Kerja (WK) Panai, yang diperkirakan memiliki sumber daya gas sekitar 500 BCF dan ditawarkan dengan split berisiko tinggi.

WK Panai terletak di daratan dan lepas pantai Provinsi Sumatera Utara dan Provinsi Riau dengan luas area 5.180,46 km².

Di sekitar WK Panai, terdapat beberapa wilayah kerja aktif yang telah terbukti memiliki kandungan hidrokarbon, seperti WK CPP, WK Kisaran, WK Rokan, dan WK Siak.

“WK Panai merupakan wilayah kerja eksplorasi dengan perkiraan sumber daya gas sekitar 500 BCF dan ditawarkan dengan split high risk, di mana untuk gas bumi, kontraktor akan mendapatkan 45% after tax, sedangkan untuk minyak bumi, kontraktor akan mendapatkan 40% after tax. Hal ini menarik karena, meskipun WK Panai terletak di Sumatera, yang merupakan wilayah matang, split-nya lebih tinggi dibandingkan wilayah kerja di sekitarnya,” kata Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas, Ariana Soemanto, dikutip Rabu (25/09/2024) dari situs resmi migas.

WK Panai terletak di Cekungan Sumatera Tengah, cekungan busur belakang Tersier di bagian tengah Pulau Sumatera. Cekungan ini terbukti sebagai salah satu cekungan hidrokarbon paling produktif di Indonesia dan Asia Tenggara. Hidrokarbon pertama kali terdeteksi dari rembesan minyak di daerah Lubuk Bendahara, Sungai Rokan, yang dipublikasikan pada tahun 1920.

Potensi biogenik di wilayah ini signifikan, dengan perkiraan 500 BCF gas bumi. Selain itu, terdapat potensi hidrokarbon termogenik di kedalaman yang lebih dalam.

Peta prospek WK Panai menunjukkan potensi baik termogenik maupun biogenik, keduanya dapat menjadi opsi menarik bagi investor. Selain keberadaan hidrokarbon, aspek komersialisasi juga menjadi pertimbangan penting dalam pengembangan WK ini.

Letak WK Panai yang strategis, di Sumatera Utara dan Riau, menjadikan potensi pemasaran hidrokarbon menjanjikan, termasuk untuk program gas kota pemerintah, listrik, dan industri. Saat ini, pemerintah sedang membangun jaringan Pipa Distribusi Gas Bumi Duri – Sei Mangkei yang akan menghubungkan konsumen gas bumi di area Sumatera-Jawa, membuka peluang pemasaran gas bumi dari WK Panai.

Fasilitas-fasilitas produksi di sekitar WK Panai, seperti WK Siak, Mahato, Rokan, dan CPP, sudah memiliki fasilitas produksi dan berpotensi mendukung pengembangan sistem yang terintegrasi.

Pemerintah menawarkan lelang WK Panai dengan mekanisme Lelang Reguler, dengan split gas bumi setelah pajak sebesar 55:45 (Pemerintah : Kontraktor) dan split minyak bumi setelah pajak 60:40 (Pemerintah : Kontraktor). Besaran split ini tergolong dalam kategori high risk, sehingga memberikan peluang bagi kontraktor untuk mendapatkan keuntungan lebih besar.

Untuk mendukung interpretasi calon investor, pemerintah menyediakan Paket Data WK Panai. Peserta lelang dapat mengakses data ini secara gratis dan hanya membayar setelah ditetapkan sebagai pemenang. Fitur ini diatur sesuai dengan Permen ESDM No. 1/2022. Selain itu, pemerintah juga menawarkan syarat dan ketentuan yang menarik di awal kontrak, serta dukungan insentif perpajakan sesuai dengan PP 27/2017 atau PP 53/2017, dan insentif kegiatan usaha hulu berdasarkan Keputusan Menteri ESDM No. 199/2021.

“Fasilitas insentif ini dapat berupa tambahan split, perubahan First Tranche Petroleum (FTP), Investment Credit, atau percepatan depresiasi, tergantung kebutuhan investor. Pemerintah juga memberikan perhatian kepada investor tidak hanya di awal kontrak, tetapi selama pelaksanaan kontrak, dengan kebijakan yang diperlukan dalam pengembangan WK Panai sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku,” pungkas Ariana.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (PLT) Dirjen Migas, Dadan Kusdiana, memastikan bahwa pemenang lelang WK Panai akan diumumkan pada Oktober 2024.

“Nanti diumumkan pertengahan Oktober, ya,” kata Dadan dalam perbincangan santai virtual bersama ruangenergi.com, Rabu (25/09/2024), di Jakarta.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *