Wow Keren! Aset Rp 300 Triliun Hasil Korupsi Timah Diserahkan ke PT Timah Tbk

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Pangkalpinang, Babel, ruangenergi.com- Pemerintah Indonesia menunjukkan taringnya dalam upaya perbaikan tata kelola sumber daya alam. Di hadapan publik, Presiden Prabowo menyaksikan penyerahan aset Barang Rampasan Negara dari kasus korupsi timah kepada PT Timah Tbk di Kawasan Smelter Tinindo Inter Nusa, Pangkalpinang, Senin (6/10/2025).

Aksi simbolis ini menegaskan keseriusan negara dalam memulihkan kerugian yang ditaksir mencapai angka fantastis: Rp 300 triliun.

Dalam kunjungan tersebut, Presiden Prabowo didampingi meninjau langsung berbagai aset yang dirampas, termasuk balok timah, pasir timah, dan sejumlah aset smelter yang sebelumnya dimiliki swasta.

Smelter hingga Tanah Jarang Diserahkan

Acara penyerahan aset berlangsung secara estafet. Jaksa Agung ST Burhanudin menyerahkan aset kepada Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, yang kemudian diserahkan kepada CEO Danantara Rosan Roeslani, dan akhirnya diserahkan kembali kepada Direktur Utama PT Timah, Restu Widiyantoro.

Presiden Prabowo menyatakan bahwa aset yang diserahkan tidak main-main. “Kita menyaksikan penyerahan rampasan negara dari perusahaan swasta dalam tindak pidana korupsi tambang timah tanpa izin. Ada enam smelter yang diserahkan, tidak hanya smelter tapi ada juga tanah jarang yang memiliki nilai tinggi seperti monazite,” ungkap Presiden.

Presiden Prabowo secara tegas mengapresiasi langkah Kejaksaan Agung yang telah berjuang menyelamatkan kekayaan sumber daya alam Indonesia.

“Ini bukti pemerintah serius bertekad membasmi penyelundupan, illegal mining, dan membasmi semua yang melanggar hukum. Saya minta ini diteruskan Panglima TNI, Bea Cukai, kita selamatkan kekayaan negara untuk rakyat kita,” ujarnya.

Aset Dikelola PT Timah untuk Rakyat

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menjelaskan, aset rampasan negara ini akan dikelola oleh PT Timah melalui Danantara sebagai upaya untuk mengoptimalkannya demi kontribusi maksimal bagi negara.

“Setelah dikelola PT Timah, semoga ini menghasilkan pendapatan bagi negara, karena diharapkan bisa meningkatkan produksi, memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Kalau produksinya naik ini berdampak kepada penerimaan negara,” kata Suahasil.

Menanggapi penyerahan ini, Direktur Utama PT Timah Tbk, Restu Widiyantoro, menyatakan pihaknya akan segera mengkaji aset tersebut untuk memastikan pemanfaatan yang optimal.

“Kita akan kaji dulu kondisi dan tempatnya karena hari ini baru diserahkan. Setelah itu baru kami manfaatkan alat-alat dan fasilitas ini untuk meningkatkan produksi dan sumbangsih PT Timah ke Bangka Belitung,” jelas Restu.

Restu optimis, aset potensial ini akan segera dikelola untuk meningkatkan kontribusi PT Timah Tbk kepada bangsa, negara, dan masyarakat.

“Kita optimis untuk peningkatkan produksi, apalagi ini aset potensial yang diserahkan. Ini akan segera dikelola,” tutupnya.