Wow Keren! Dua Raksasa Energi Nasional Berkolaborasi di Panas Bumi, Disaksikan Danantara

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta Pusat, Jakarta, ruangenergi.com-Dua raksasa energi nasional, PT PLN (Persero) dan PT Pertamina (Persero), resmi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dan Head of Agreement (HoA) untuk pengembangan energi panas bumi sebesar 530 megawatt (MW), dalam sebuah seremoni strategis yang digelar di Jakarta pada Selasa (5/8).

Langkah besar ini menjadi tonggak baru dalam akselerasi transisi energi nasional, dengan dukungan langsung dari CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, Rosan P. Roeslani, yang turut menyaksikan penandatanganan.

“Pengembangan panas bumi adalah agenda strategis nasional yang tak hanya memperkuat ketahanan energi, tetapi juga menjadi kunci menuju ekonomi rendah karbon. Kami pastikan pengelolaan proyek ini dijalankan dengan tata kelola akuntabel dan standar global,” tegas Rosan.

19 Proyek Geotermal: Dari Sumatra hingga Sulawesi

Kolaborasi ini mencakup 19 proyek panas bumi yang tersebar di berbagai wilayah, meliputi:

  • 7 proyek brownfield (eksisting) – 230 MW
  • 8 proyek yellowfield (pengembangan lanjutan) – 175 MW
  • 4 proyek greenfield (potensi baru) – 125 MW

Dari total kapasitas 530 MW, sekitar 440 MW akan dikerjakan dengan skema percepatan, di mana Pertamina Geothermal Energy (PGE) akan fokus pada pengembangan uap (hulu), dan PLN Group pada pembangkit listrik (hilir). Sisanya, 90 MW akan dikembangkan bersama dalam bentuk co-generation.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan komitmen PLN dalam mendukung penuh strategi energi bersih nasional.

“Melalui kerja sama ini, PLN memperkuat perannya sebagai lokomotif transisi energi. Pengembangan energi panas bumi menjadi fondasi penting menuju Net Zero Emission 2060 dan kemandirian energi berbasis sumber daya dalam negeri.”

PLN saat ini aktif menjalin berbagai kemitraan strategis guna mewujudkan sistem energi yang hijau, efisien, dan berkelanjutan.

Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menyatakan kesiapan Pertamina dan anak usahanya, PGE, untuk memaksimalkan potensi geotermal Indonesia.

“Bersama PLN dan Danantara, kami menjajaki skema kolaboratif yang mempercepat proyek strategis panas bumi. Ini bukan sekadar proyek energi, tapi langkah konkret menuju target transisi energi nasional.”

Langkah Nyata: Proyek Ulubelu & Lahendong Binary 45 MW Siap 2027

Sebagai langkah awal, PLN Indonesia Power dan PGE juga menandatangani Consortium Agreement untuk pengembangan dua proyek percontohan:

  • PLTP Ulubelu Binary 30 MW
  • PLTP Lahendong Binary 15 MW

Keduanya ditargetkan beroperasi pada 2027, dan menjadi bukti konkret kolaborasi lintas-BUMN dalam menciptakan solusi energi rendah karbon.

Sinergi BUMN, Kemandirian Energi, dan Masa Depan Lebih Hijau

Kerja sama ini mencerminkan semangat sinergi antar-BUMN di sektor energi, didukung oleh Danantara Indonesia sebagai fasilitator investasi nasional. Tak hanya memperkuat ketahanan energi, proyek ini juga membuka jalan bagi pertumbuhan ekonomi hijau yang inklusif dan berkelanjutan.

“Kami tidak sekadar membangun pembangkit, tapi juga membangun masa depan energi Indonesia,” tutup Rosan.