Jakarta Selatan, Jakarta, ruangenergi.com- Bolak-balik Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dipanggil oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk menjelaskan target produksi migas Indonesia sebesar 605 ribu bopd.
Sementara WP&B SKK Migas produksi migas berada di 599 ribu bopd. Masih kurang sekitar 6 ribu barel oil per day (bopd).
“Alhamdullilah, ExxonMobil dari awal tahun termasuk yang kurang lebih seamless, terkait kondisi operasional yang terjadi di lapangan. Tidak pernah banjir. Tapi mempunyai tantangan yang berbeda lagi karena menjadi salah satu harapan bagi industri hulu migas dengan program pengeboran lanjutan terkait dengan infill drilling dari mereka (EMCL),” kata Kepala Divisi Prokom SKK Migas Hudi D.Suryodipuro kepada wartawan, termasuk ruangenergi.com, yang hadir dalam buka puasa bersama (bukber), Rabu (19/03/2025), di Jakarta.
Menjadi salah satu catatan di SKK Migas dan terus berkoordinasi dengan ExxonMobil untuk bisa memaintenance, syukur-syukur bisa meningkatkan produksi Banyu Urip.
“Dari 605 ribu barel oil per day itu ExxonMobil memberikan kontribusi yang cukup besar. Dia salip-salipan dengan PHR (Pertamina Hulu Rokan) menjadi produsen nomor satu atau nomor dua. Hari ini (Rabu 19/03/2025) lagi nomor satu produksi terbanyak nasional. Tepuk tangan dulu!” seru Hudi mengapresiasi produksi EMCL seraya disambut tepuk tangan hadirin yang hadir di acara bukber tersebut.
Dalam kesempatan itu, Hudi menyampaikan bahwa realisasi lifting minyak ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) pada 2024 mencapai rata-rata 146 ribu barel per hari (bph/BOPD).
Capaian tersebut melebihi target produksi yang ditetapkan oleh pemerintah kepada ExxonMobil pada 2024, yakni 125 ribu BOPD. Realisasi produksi 2024 itu, Exxon ada di 146 ribu (BOPD).