Jakarta, ruangenergi.com- Pada tahun 2024, Badan Geologi (Bageol) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) berupaya untuk melakukan pengumpulan data dan informasi potensi cekungan sedimen di Sei Nangka (Cekungan Kutai), West Glagah Kambuna (Cekungan Sumatera Utara), Puri (Cekungan Sumatera Tengah), dan Ranau (Cekungan Sumatera Selatan), serta Cekungan Timor melalui akuisisi data permukaan dan bawah permukaan.
Sesuai dengan salah satu tugas fungsi Badan Geologi dalam upaya mengatasi menurunnya cadangan dan produksi migas nasional antara lain adalah dengan melakukan survei Geologi Cekungan Sedimen, Gridding Gravity/FTG, Survei Passive Seismic Tomography (PST), pembuatan Rekomendasi Wilayah Keprospekan Migas, dan menyediakan informasi sistem petroleum bagi kepentingan umum dan untuk meningkatkan daya tarik investasi.
“Kendala utama pelaksanaan kegiatan penyelidikan cekuangan ini adalah belum tersedianya data-data geologi dan geofisika yang cukup untuk menjamin keberhasilan potensi cekungan sedimen,” dikutip dari instagram @kabargeologi.
Sesuai dengan salah satu tugas dan fungsi Badan Geologi dalam upaya mengatasi menurunnya cadangan dan produksi migas nasional antara lain adalah dengan melakukan survei geologi cekungan sedimen, gridding gravity/FTG, survei passive seismicm tomography (PST), pembuatan rekomendasi wilayah keprosepekan migas, dan menyediakan informasi sistem petroleum bagi kepentingan umum dan untuk meningkatkan daya tarik investasi.
Pemilihan lokasi kegiatan rekomendasi wilayah keprospekan migas konvensional merupakan hasil diskusi dengan tim teknis Ditjen Migas dan SKK Migas yang tergabung dalam Tim Gugus Tugas Pemanfaatan Data dan Percepatan Penemuan Cadangan Migas KESDM.
Pemilihan lokasi survei umum dengan menggunakan metoda passive seismic tomography (PST) dan full tensor gradiometry (FTG) di Cekungan Timor berdasarkan hasil diskusi dengan Tim Kepmen Indonesia Timur dan Tim Teknis Pertamina Hulu Energi pada FGD Eksplorasi SKK Migas 23 Desember 2022 di Hotel Marriot DIY.
