Wow Spektakuler! Anjungan OOA Berdiri Gagah di Laut Jawa Barat

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta Utara, Jakarta, ruangenergi.com- Satu lagi kabar baik datang dari industri migas tanah air. Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ), bagian dari Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina, sukses menyelesaikan pemasangan anjungan lepas pantai OOA di utara Jawa Barat.

Proyek besar ini jadi langkah penting buat pengembangan Lapangan OO-OX yang digadang-gadang bakal mendongkrak produksi minyak dan gas nasional.

Dari Jacket ke Topside, Semua Terpasang Rapi

Prosesnya nggak sebentar. Jacket, alias kerangka utama anjungan, dipasang duluan pada 23–28 Juni 2025. Setelah itu, giliran topside atau bagian atas anjungan yang diangkat dan diposisikan dengan presisi tinggi pada 8–10 Juli 2025. Semuanya dilakukan di tengah laut dengan kondisi cuaca yang dinamis, dan pastinya penuh tantangan.

Pekerjaan instalasi ini melibatkan kapal raksasa DLB EN3000, yang jadi andalan untuk mengangkat struktur seberat ribuan ton. Bukan cuma anjungan, pemasangan pipa bawah laut juga berjalan paralel: mulai dari recovery pipa, penyambungan, sampai pipa benar-benar terbaring di dasar laut.

“Selama kegiatan berlangsung, tantangan utamanya gimana semua bisa dikerjakan dengan aman. Tapi syukurlah, berkat perencanaan matang dan teamwork solid, semua bisa berjalan sesuai rencana,” ujar Muzwir Wiratama, General Manager PHE ONWJ.

Menuju Produksi 2026

Proyek pengembangan Lapangan OO-OX ini nggak berhenti di sini. Setelah anjungan berdiri, pekerjaan berlanjut ke penyambungan dan pemendaman pipa dengan bantuan kapal PLB Kalinda, plus persiapan konstruksi di darat (Onshore Processing Facility/OPF Balongan).

“Proyek ini sudah lewati milestone penting, mulai dari desain, fabrikasi, instalasi offshore, dan akan lanjut ke tahap konstruksi OPF Balongan,” jelas Mohamad Abdurrafiq, Project Manager PHE ONWJ.

Kalau semua lancar, di kuartal pertama 2026, Lapangan OO-OX diproyeksikan menghasilkan tambahan 2.996 barel minyak per hari (BOPD) dan 21,26 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD). Angka yang cukup signifikan buat ketahanan energi Indonesia.

Empat Sumur Baru

Selain anjungan OOA, proyek ini juga menargetkan pengeboran 4 sumur pengembangan: OOA-1, OOA-2, OOA-3, dan OOA-4. Dengan tambahan infrastruktur dan sumur baru ini, PHE ONWJ berharap bisa semakin optimal dalam menjaga pasokan energi negeri.

Kini, Anjungan OOA yang berdiri gagah di utara Jawa Barat jadi simbol nyata komitmen Pertamina untuk mendukung kemandirian energi nasional.