Lombok, NTB, ruangenergi.com- Sub holding PT Pertamina Hulu Energi (PHE) memastikan 55 persen temuan eksplorasi adalah gas. Harapannya, dengan temuan ini produksi gas lebih banyak lagi ke depannya.
Ada 16 juta hektar dari lengan timur Sulawesi berpotensi menjadi hydoregn. Pertamina tidak mau kalah cepat, dan buru-buru mengambil potensi hydrogen ini.
“Kita (PHE) gak mau ketinggalan. Kita mulai pelajari potensi hydrogen yang ada di Indonesia. Kita pelajari potensi hydrogen yang ada, termasuk di Sulawesi,” kata Direktur Eksplorasi PHE, Muharram Jaya Panguriseng dalam Media Gathering Subholding Upstream PHE, Selasa (06/02/2024), di Lombok, NTB.
Dalam catatan ruangenergi.com, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menemukan potensi hidrogen alami di Sulawesi. Diharapkan penemuan ini dapat berkontribusi sebagai sumber energi listrik bersih di masa depan.
Plt. Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammad Wafid menyatakan, di tahun lalu pihaknya melakukan survei hidrogen alami di Indonesia yaitu di Pulau Sulawesi bagian timur karena daerah tersebut memiliki kondisi geologi ideal untuk terbentuknya gas hidrogen alami.
Dari hasil survei ditemukan rembesan gas hidrogen dengan kandungan 20%-35% di daerah Tanjung Api, dan 9% di daerah Bahodopi, juga gas metana abiogenik dan nitrogen dengan konsentrasi signifikan.
“Meski belum dapat ditentukan keekonomisannya, namun hasil survei membuktikan bahwa sistem hidrogen alami ada di Indonesia. Untuk itu, diperlukan studi lebih rinci untuk mengetahui model generation, migration, dan trapping mechanism-nya,” ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (19/1/2024) lalu.
Sekretariat Badan Geologi, Siti Sumilah Rita Susilawati menyatakan, hidrogen alami masih dalam tahap temuan awal.
“Di tahap awal memang kita bisa melakukan penyelidikan potensi keluaran gas di suatu kawasan proyek, di sana bisa dilanjutkan. Sementara ini kita menengarai sumber hidrogen adalah ultra batuan ultra mafik nanti kemungkinannya ada di Maluku dan Papua,” ujarnya dalam kesempatan yang sama.
Namun, saat ini belum ada regulasi khusus untuk mengembangkan hidrogen alami. Jika hasil penyeledikan ini lebih konklusif, Badan Geologi akan mengusulkan bekerja sama di Ditjen Minerba untuk menyusun regulasi pengembangan dan eksplorasi hidrogen alami.
memastikan akan melakukan optimasi carbon capture store plus carbon capture and utilization