Lampung, Ruang Energi – Kepala BPH Migas meninjau langsung pabrik pembuatan Pertashop di PT. Glory Bumi Nusantara, Lampung. Kunjungan tersebut terkait fungsi BPH Migas sebagai pengawasan. Kepala BPH Migas dan Tim didampingi oleh Project Manager PT. Glory Bumi Nusantara Rudi Hardiana, SAM Pertamina Lampung-Bengkulu Donny Brilianto, SBM Pertamina Lampung Agung. (09/03/2021).
Dalam kunjungan tersebut Kepala BPH Migas melakukan pengawasan agar target Pertashop dapat optimal tercapai. Maka dari itu diperlukan pengecekan langsung ke lapangan agar proses pengerjaan Pertashop berjalan lancar dan efektif.
Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa, menyampaikan bahwa keseriusan Pertamina untuk mengembangkan salah satunya Pertashop sangat positif guna menjangkau masyarakat untuk keadilan ketersediaan BBM.
“Pak Ahok menyatakan, tahun ini target 12.000 Pertashop. Oleh karena itu mesti dicek kemampuan produksi pabrik-pabrik di Indonesia untuk memastikan kesesuaian korelasi agar bisa tercapai. Tentu, lebih kurangnya untuk memberikan masukan sebagai alternatif solusi,” ujar Fanshurullah Asa
Lebih lanjut, Ifan sapaan akrab Kepala BPH Migas minta penjelasan kemampuan produksi agar ketemu angka riilnya, juga proses produksinya. Lanjut Ifan, 12.000 bukan target sedikit, sehingga hitungan kemampuan produksi di Indonesia untuk mencukupi 12.000 unit plus 10% safety, kalau kurang ya harus ditambah.
Dijelaskan Rudi Hardiana Project Manager PT. Glory Bumi Nusantara bahwa saat ini kemampuan produksi yang di Lampung 1 unit perhari. Ada 3 pabrik di Indonesia, Lampung dan Bekasi. Yang terbesar produksinya di Bekasi.
Produksi kecuali dispenser di suplay PT. Pertamina Retail , yang lain casing dan komponen seluruhnya produksi dalam negeri. Kapasitas tanki 3.480 liter untuk space minimal 10% kosong jika diisi 3 KL , plat ketebalan 6 mm (1800 x 6000) dari PT. Krakatau Steel. Emergency fench 6 inci & pitch fench, lanjut Rudi untuk outer dan inner, tera dispenser dipersyaratkan, tera tanki tidak dipersyaratkan tetapi ada table tera. Tanki tidak dikalibrasi tetapi dipersyaratkan.
“Harus ada tera tanki , karena losses menjadi beban pengusaha,” ujar SAM Pertamina Donny Brilianto, sebab omzet Pertashop kecil.
Sekarang digeser, lanjut Donny dari Pertamina Retail ke holding, untuk ikhtiar percepatan. Sementara ini, imbuh Rudi yang disini hanya untuk Lampung. Satu bulan total termasuk yang di Bekasi, kemampuan produksi maksimal 100 unit perbulan.
“Kalau target 12.000 Pertashop setahun, maka sebulan setidaknya 1.000 unit plus 10% safety, artinya harus disesuaikan jumlah produksi, bahkan bisa jadi jumlah pabriknya untuk mengejar produksi,” jelas Ifan.
Beberapa pekerjaan yang manual, jika mau diimprovement sampai 200, tentu ada penyesuaian, misalnya untuk mencurahkan adukan semen khusus walaupun cuma 10 kg dibantu dengan coveyor.
” Saya perlu data akurat, nanti adakan pertemuan, Pertamina penting punya planning terukur seperti apa strategi 12.000 setahun, agar realistis dan terukur,” pungkas Ifan