SKK Migas Berharap Pertengahan Oktober 2022 FPU Trunojoyo 1 Bisa Dipakai untuk Produksi

Jakarta,ruangenergi.com- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) berharap pada pertengahan Oktober 2022 mendatang, floating production unit (FPU) Trunojoyo-1 yang dimiliki oleh kontraktor kontrak kerjasama (K3S) migas Husky CNOOC Madura Limited (HCML) bisa mulai produksikan gas dari blok Madura Strait,di Jawa Timur.

Saat ini FPU sedang dalam perjalanan menuju ke blok Madura Strait.

“Pertengahan Oktober 2022 kalau lancar hook up and commissioning nya,” kata Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman kepada ruangenergi.com, Senin (19/09/2022) di Jakarta.

Dalam catatan ruangenergi.com,SKK Migas memberikan lampu hijau bagi rencana pembangunan Blok Selat Madura di Jawa Timur yang dioperasikan oleh Husky CNOOC Madura Limited (HCML). Rencana pengembangan diajukan oleh HCML pada 24 Juni dan disetujui pada 19 Juli 2021

“Persetujuan ini menghasilkan komitmen dari Husky-CNOOC Madura Limited untuk mengembangkan Lapangan MBF di wilayah Selat Madura dengan nilai investasi sebesar US$88 juta, atau sekitar Rp1,3 triliun,” kata plt deputi SKK Migas Julius Wiratno dalam keterangannya pada 21 Juli 2021

Menurutnya cadangan gas di blok Selat Madura saat ini tercatat sebesar 38,04 BSCF dan investasi tersebut digunakan untuk memperdalam kedua sumur tersebut; MBF-A1 dan MBF-A2. Izin tersebut juga memungkinkan pembangunan platform kepala sumur, pipa yang menghubungkan ke fasilitas produksi MDA-MBH, dan memodifikasi fasilitas lapangan produksi MDA-MBH.

Izin tersebut juga akan meningkatkan rasio penggantian cadangan pada Juli 2021.

Dalam catatan ruangenergi.com, HCML melakukan sosialisasi kepada para pemangku kepentingan di kantor ESDM Jatim di Surabaya, Kamis (21/10/2021). Hadir dalam acara itu antara lain adalah Kepala Dinas ESDM Provinsi Jatim Nurcholis, Bupati Sumenep Achmad Fauzi, dan perwakilan SKK Migas Jabanusa.

Dalam kesempatan itu, Manager Regional Office Husky-CNOOC Madura Limited (HCML) Hamim Tohari menjelaskan, HCML mengawali kegiatan bisnisnya di Blok Madura Strait Sumenep sejak 2014 dan mulai ada proyek pada 2017 sebelum akhirnya menghentikan sementara kegiatan. Rencananya, proyek akan dilanjutkan di Pulau Raas dan Pulau Sapudi.

“Sumur MDA dan Sumur MBH yang sekarang dikerjakan, dan secara offshore lebih dekat dengan Sumenep. Lokasi ada di Selat Madura. Untuk lapangan MBH ada dua sumur yang dibor, dan untuk lapangan MDA ada lima sumur,” kata Hamim,Kamis (21/10/2021).

Hamim berharap sosialisasi lanjutan yang digelar tersebut bisa dipahami oleh stakeholder utama di Provinsi Jatim dan Kabupaten Sumenep, agar kegiatan pengeboran berjalan dengan lancar dan selesai tepat waktu.  Sementara, persiapan saat ini sudah mencapai 100 persiapan, mulai izin cutting dumping, izin lingkungan, pengadaan rig, pengadaan drilling services dan pengadaan LLI. Sedangkan jadwal rig mencapai 80% dan persiapan lokasi 85%.

Jack up rig akan masuk di platform MBH, kemudian akan pindah ke platform MDA. Operasi pengeboran akan dilakukan secara single well drilling, hingga memasang upper completion. Operasi estimasi selama 5 hari per sumur, dilakukan secara batch. Karena membakar gas, diharapkan lokasi pengeboran terisolasi untuk alasan keselamatan,” papar Hamim.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *