Dukung Social Distancing, Pertamina Beri Diskon Bright Gas 25%

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, Ruangenergi.com – Sebagai bentuk dukungan pada himbauan Pemerintah terkait social distancing, PT Pertamina (Persero) memberikan promo diskon sebesar 25 persen dan gratis biaya pengantaran untuk pemesanan Bright Gas melalui Call Center 135 khusus untuk wilayah Bandung Raya, Sumedang dan Priangan Timur. 
Menurut Unit Manager Communication & CSR MOR III Dewi Sri Utami, program yang berlaku sejak tanggal 20 Maret akan berlangsung hingga akhir bulan Maret. “Kami juga memaksimalkan upaya pencegahan penularan virus, dengan membekali petugas yang mengantarkan LPG menggunakan masker dan sarung tangan. Demikian halnya tabung LPG yang akan dikirim, dipastikan sudah disemprot desinfektan agar konsumen lebih aman dan nyaman,” kata Dewi dalam keterangan persnya yang diterima di Jakarta, Minggu (29/3).
Dewi menjelaskan, jika konsumen ingin memesan melalui Call Center 135, harga produk isi Bright Gas 5,5 Kg Rp 65 ribu dan Rp 141.700 Untuk Bright Gas 12 Kg. Dalam kondisi normal, biaya pengantaran sebesar Rp 8.000 untuk Bright Gas 5,5 kg dan Rp 15 ribu untuk Bright Gas 12 kg.
“Selama bulan Maret berjalan hingga pekan ini, khusus di wilayah Bandung Raya, Sumedang dan Priangan Timur, terjadi peningkatan konsumsi rata-rata 14 persen untuk produk LPG nonsubsidi Bright Gas 5,5 kg dan 12 Kg,” ujarnya.

Menurut dia, kenaikan terjadi seiring dengan himbauan pemerintah agar masyarakat membatasi mobilisasi keluar rumah, bekerja, sekolah dan beribadah dari rumah, sehingga masyarakat banyak melakukan aktivitas di rumah termasuk untuk memasak. “Meski sebagian masyarakat beraktivitas dari rumah, petugas Pertamina tetap siap dan siaga bekerja melayani kebutuhan LPG masyarakat,” jelas Dewi.
Layanan pesan antar melalui Call Center 135 untuk pembelian LPG nonsubsidi ini, kata dia, membantu konsumen tidak perlu keluar rumah, cukup menyebutkan jenis produk yang akan dipesan, serta alamat antar. “Produk akan diantar dari pangkalan atau agen terdekat dari rumahnya,” ucapnya.
Sementara itu, pasokan LPG Subsidi 3 Kg di wilayah Bandung Raya, Sumedang dan Priangan Timur naik hampir 3 persen dari konsumsi normal, menjadi 1.052 Metrik Ton/hari. Kenaikan ini seiring dengan meningkatnya aktivitas memasak masyarakat di rumah.
Namun demikian di sisi lain, khususnya sektor usaha mikro, konsumsi LPG 3 Kg cenderung menurun, mengingat banyak pengusaha makanan kategori mikro yang biasa berjualan di sekitar perkantoran, sekolah dan fasilitas umum mulai mengurangi aktivitasnya.
“Kami selalu memastikan pasokan LPG PSO ini cukup bagi masyarakat. Selain agen dan pangkalan LPG kami tetap beroperasi selama masa bekerja dari rumah ini, Pertamina juga selalu melakukan pengecekan stok dan pasokan,” pungkas Dewi.(SF)