Jakarta, Ruangenergi.com – Upaya mendukung Program ESDM Siaga Bencana, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (PT AMNT) serahkan bantuan sosial bagi masyarakat yang terkena dampak bencana gempa bumi di Kabupaten Mamuju dan Majene, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).
Presiden Direktur PT AMNT, Rachmat Makkasau, melakukan penyerahan bantuan secara simbolis kepada Tim ESDM Siaga Bencana melalui Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Ridwan Djamaluddin di damping oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, Heri Nurzaman serta Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral, Yunus Saefulhak, beberapa waktu lalu.
“Mewakili Tim ESDM Siaga Bencana, saya menyambut baik niat PT AMNT dalam meringankan beban masyarakat yang terdampak bencana gempa bumi di Sulbar. Tim ESDM Siaga Bencana Kementerian ESDM tengah bekerja di lapangan, membantu penanggulangan bencana, termasuk proses distribusi logistik bantuan kemanusiaan,” ungkap Ridwan.
Bantuan sosial melalui program AMMAN Peduli Negeri yang diserahkan terdiri dari bantuan kebutuhan logistik dan kebutuhan medis serta fasilitas air bersih.
Diharapkan bantuan logistik dan medis tersebut dapat meringankan beban masyarakat korban bencana di Sulbar yang telah mengalami musibah dan yang sedang sangat membutuhkan air bersih.
Pada kesempatan ini program AMMAN Peduli Negeri bermitra dengan Yayasan Rumah Zakat Indonesia dalam menyalurkan bantuan bencana sosial sampai ke Posko ESDM Siaga Bencana di Sulbar dengan harapan bantuan dapat segera diterima manfaatnya oleh masyarakat terdampak bencana di Sulbar.
“Program AMMAN Peduli Negeri ini adalah bentuk nyata komitmen kami bersama Kementerian ESDM untuk membantu saudara-saudara kita yang tengah mengalami musibah. Kami berkomitmen untuk terus memberikan dampak positif bagi bangsa Indonesia. Insya Allah, bantuan ini bisa membantu meringankan beban masyarakat di sejumlah wilayah terdampak gempa Sulbar,” papar Presiden Direktur PT AMNT, Rachmat Makkasau.
Sebagaimmana diketahui, Amman Mineral adalah penghasil konsentrat tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia, yang mengoperasikan situs Batu Hijau di Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Di mana tambang Batu Hijau pertama kali mulai berproduksi pada tahun 2000.
